Lombok Barat - Wakil Ketua DPRD Lombok Barat (Lobar) Hj. Nurul Adha bersama Komisi IV mendatangi lokasi sementara SMPN 2 Gunungsari yang diterjang banjir beberapa waktu lalu, Kamis, 5 Maret 2020. Pihak DPRD ingin melihat kondisi sekolah pascabanjir. Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah ini masih lumpuh lantaran ruang sementara belum ditimbun secara maksimal.
Kunjungan DPRD Lobar ke lokasi sementara SMPN 2 Gunungsari ini didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) H. Nasrun bersama jajaran. Saat itu kondisi sekolah ini sedang sepi, karena siswa dipulangkan lebih awal akibat belum ada aktivitas belajar mengajar. Anak-anak hanya masuk sebentar untuk membersihkan sekolah.
Saat tiba di lokasi, anggota dewan ini langsung mengecek ruang kelas yang kondisinya sangat tak layak. Semua ruang kelas memprihatinkan, lantaran masih berlumpur akibat belum ditimbun tanah uruq. Di halaman juga masih tersisa lumpur yang terbawa banjir.
Dari hasil dialog dengan guru dan komite sekolah, Wakil Ketua DPRD Hj. Nurul Adha dan rombongan, tidak serta merta bisa meminta pemda memindahkan lokasi pembangunan, sebab butuh waktu dan tambahan anggaran. “Tapi catatan dari kami adalah bagaimana dilibatkan OPD terkait untuk melakukan kajian lokasi ini bagaimana drainasenya, talud dan pengurukan di halaman sekolah. Dikbud juga sudah buat perencanaan pondasi yang akan dibangun setinggi 1,2 meter agar layak,” harapnya.
Pihaknya memberi catatan agar pembangunan sekolah ini dilengkapi talud sungai, saluran drainase dan penimbunan halaman agar ketinggiannya dengan jalan. Pembangunan sekolah ini juga harus memperhatikan lingkungan.
Akan tetapi persoalannya pada anggaran pembangunan tidak ada untuk talud dan pengurukan (penimbunan), karena alokasi dananya hanya untuk fisik saja. Hal ini, katanya, menjadi masalah. Pihaknya pun mendorong agar dianggarkan pada APBD-P untuk penimbunan dan talud serta penataan sungai agar sehat dan layak.
Sementara Plt. Kadis Dikbud H. Nasrun mengatakan terkait rencana pembangunan gedung sekolah dianggarkan Rp1,4 Miliar. Rencana pembangunan dimulai April dan selesai dibangun bulan Agustus. Dua opsi rencana pembangunan sekolah ini, kalau dibangun enam ruang tidak bertingkat. Kalau bertingkat, maka ruangan yang bisa dibangun empat lokal. Namun itupun dibangun lantai bawah dulu. “Ketinggian pondasi 1,2 meter jadi tidak akan tersentuh banjir,” tegas dia.
Tahap awal ini pihaknya membangun dulu gedung RKB, sedangkan halaman dan talud bertahap akan dibangun karena kondisi anggaran. Diakuinya belum ada anggaran pembangunan talud dan penimbunan. Solusinya nanti bertahap dengan konsultasi ke bupati dan melibatkan semua OPD terkait. Termasuk meminta pendampingan dewan. Penetapan lokasi ini atas aspirasi dan keinginan wali siswa.
Kepala SMPN 2 Gunungsari Sahrullah menambahkan KBM belum dimulai efektif. Diakuinya, kondisi KBM semenjak direlokasi ke sekolah sementara ini sangat tidak maksimal, karena kondisi kelas. Bahkan pada uji coba beberapa Rabu lalu gagal, sehingga diulang lagi Kamis.(red)
0 Komentar