Breaking News

DKPP Adili KPU Lombok Tengah


Matanusra.com | Lombok Tengah-laporan soal adanya dugaan kecurangann rekapitulasi di Lombok Tengah menyeret semua komisioner KPU, Lombok Tengah, DKPP gelar sidang kode etik, menindak lanjuti soal derasnya gelombang protes dan gugatan terhadap KPU Loteng,  pada hari senin (26/08).

DKPP menyidangkan laporan M Samsul Qomar terhadap KPU Lombok Tengah adapun poin poin yang dilaporkan  seperti ,1. Adanya pelanggaran dalam mekanisme rekapitulasi di kecamatan pujut dimana protes saksi tidak di indahkan oleh PPK, hingga persoalan tersebut di bawa ke kabupaten KPU Kabupaten pun tidak mengindahkan hal tersebut
2.  Adanya DA2 dan DB2 dari saksi yang tidak di bahas sesuai mekanisme yang diatur dalam PKPU Nomor 7 tentang rekapitulasi suara.
3. adanya temuan pembukaan kotak suara dan pengambilan  eokumen c1 dn c1 plano tanpa pengawalan aparat terkait dan saksi saksi dari partai.
4. adanya temuan c1 dan c1 plano hologram yang ter cecer.
dalam kesaksiannya, saksi khairil menegaskan bahwa kami menduga adanya upaya yg sitematis dr penyelenggara utk tidak merespon keberatan kami padahal bukti c1 yang kami punya persis sama dgn c1 yang di Upload oleh KPU di situng KPU.

Dalam keterangan persnya M samsul qomar yang akrab disapa MSQ melalui kuasa hukum nya yandre sudarso berharap DKPP bersikap tegas dengan memecat KPU Lombok tengah karena tindakan yang dilakukan sudah mencederai norma etik 

"Kami mendesak DKPP untuk besikap tegas dan memecat komisioner Loteng" tegas Qomar 

Selain itu juga pihaknya menilai,  penyelenggara KPU, tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. kami hawatir hal ini terjadi lagi nanti di pilkada 2020 terlebih lagi tingkat interes masyarakat pada pilkada lebih tinggi. 

Hal ini akut mengingat moment pilkada sebentar lagi maka kami khawatir hal ini terjadi lagi,  ucapnya 

Sementara pada momen pileg kemarin saja telah terjadi keributan yang memakan korban akibat dari oknum KPU yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya, hal ini dikhawatirkan malah akan jauh lebih besar jika tidak ada langkah prefentif dari sekarang. 

" Kami khawatir jika nanti hal serupa terjadi lagi pada pilkada mendatang.  Ungkapnya (MN/zx)

0 Komentar





Type and hit Enter to search

Close