Matanusra.com | JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengapresiasi para anggota Bawaslu yang meninggal saat menjalankan tugas pengawasan Pemilu adalah pahlawan bangsa. Menurutnya, mereka yang wafat saat bertugas itu rela berkorban bagi tegaknya demokrasi.
"Para jajaran Pengawas Pemilu, baik yang mengalami sakit, tindak kekerasan, kecelakaan dalam tugas, dan meninggal dunia adalah pejuang demokrasi. Khusus untuk jajaran Pengawas Pemilu yang meninggal dunia adalah para pahlawan bangsa dan negara bertugas dengan semangat dan jiwa cinta tanah air," kata Tjahjo dalam keterangan tertulis, Minggu (21/4/2019).
"Rela berkorban bagi tegaknya demokrasi semoga amal baktinya akan diberikan Surga terbaik disisi Allah SWT Tuhan Yang Kuasa," tambahnya.
Lebih lanjut, Tjahjo mengatakan pihaknya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam, serta mengapresiasi pengabdian jajaran pengawas pemilu. Tjahjo mengakui, pekerjaan pengawas pemilu dalam menyukseskan Pemilu 2019 tidak mudah.
"Kami menyampaikan rasa duka cita mendalam dan mengapresiasi pengabdian mulia dari jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami sakit, tindak kekerasan, kecelakaan, dan meninggal dunia di beberapa tempat," terangnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut 14 orang anggota Panwaslu meninggal saat mengawasi Pemilu 2019. Selain itu, menurut Bawaslu, secara total ada 325 orang anggota Panwaslu yang sakit, mengalami kekerasan maupun meninggal saat pelaksanaan Pemilu.
"Data terbaru, total 325 Panwas yang mengalami sakit, kekerasan, hingga meninggal," kata anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin. (Rd)
0 Komentar