MATARAM - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono, SE (HBK) memanfaatkan masa resesnya dengan hadir ditengah-tengah masyarakat dengan tujuan mendengar dan menyerap aspirasi guna dibawa dan diperjuangkannya di gedung parlemen Senayan.
Beraktifitas di luar gedung DPR RI, HBK dikenal rajin menyambangi dan menjumpai langsung masyarakat pemilihnya hingga ke wilayah-wilayah pelosok di P. Lombok.
Mengawali kegiatan resesnya, pada hari Senin (27/2/2023), HBK bersama tim HBK Peduli binaannya, mengunjungi rumah Fatmawati, remaja berumur 14 tahun yang tinggal di Dusun Pelalang, Desa Persiapan Penanggak, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Senin (27/02/2023).
Kedatangan HBK dilakukan untuk memberikan santunan kepada Fatmawati, yatim piatu yang tinggal dengan dua adiknya, Nuraini dan Aizil yang masih belia. Mereka tinggal di sebuah gubuk sederhana, di pinggiran hutan.
“Kemarin, sesampainya di P. Lombok, saya mendapatkan laporan dari teman-teman HBK Peduli terkait keadaan anak-anak kita ini. Selanjutnya, saya putuskan untuk memulai reses kali ini dengan mengunjungi mereka. Sekaligus untuk memberikan bantuan, dan melihat langsung tempat tinggal mereka yang ternyata cukup jauh dari jalur utama Desa Bengkaung,” kata politisi Partai Gerindra ini, Selasa ( 28/2 )
HBK bersama tim relawan HBK Pedulinya harus melewati jalan yang panjang dan terjal untuk mencapai rumah tempat tinggal mereka. Jalan setapak yang membelah hutan, bahkan di beberapa titik cukup curam karena persis di mulut jurang yang cukup dalam.
“Jalan ini mengingatkan saya saat masih bersekolah SD dan SMP dulu di kampung, dimana saya harus berjalan kaki kurang lebih lima kilometeran untuk bersekolah. Luar biasa semangat anak-anak ini,” kata HBK saat berhenti di salah satu air terjun kecil yang membelah jalan.
Sampai di lokasi, tampak senyum dari Fatmawati menyambut kedatangan rombongan HBK. Begitu juga dengan Nuraini dan Aizil yang sedang asyik bermain lato-lato.
“Wwwaah, pintar juga kamu main lato-latonya ya, Bapak juga sewaktu kecil dulu biasa main mainan lato-lato ini,” kata HBK sambil mencoba permainan anak-anak yang sedang viral ini.
Kedatangan HBK untuk memberikan santuan berupa uang tunai, paket sembako, dan perlengkapan sekolah untuk kebutuhan pendidikan mereka.
Politisi Partai Gerindra ini juga menyampaikan, bahwa Ia akan membiayai pendidikan mereka sampai tamat di bangku SMA, begitu juga dengan adiknya yang masih menempuh pendidikan di Sekolah Dasar. Nantinya setelah mereka lulus, mereka bebas memilih sekolah lanjutannya, dan akan dibiayai sepenuhnya olehnya.
“Saya akan selesaikan biaya pendidikan Fatmawati sampai lulus SMA. Begitu juga dengan adiknya, Nuraini, yang saat ini masih duduk di kelas 5 SD. Kita akan bantu biaya pendidikannya sampai selesai;” kata HBK.
“Besok tim HBK Peduli akan mendatangi sekolah mereka masing-masing untuk mengurus dan menyelesaikan administrasi pembiayaan pendidikannya,” lanjutnya.
Sedangkan untuk rumah gubuk mereka, HBK berjanji akan segera memberikan bantuan perbaikan atau renovasinya, dengan memasukkan rumah mereka ke dalam penerima bantuan BSPS.
“Saya perintahkan tim HBK Peduli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait, agar rumah anak-anak ini bisa segera diperbaiki,” ungkapnya.
Sebelum berpamitan, HBK berpesan kepada Fatmawati dan kedua adiknya untuk jangan putus sekolah. Dan terus belajar yang tekun, yang rajin, dan yang semangat agar bisa bangkit dan keluar dari kondisi saat ini.
“Fatmawati memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kita semua, bahwa ditengah keterbatasan dan sudah yatim piatu, mereka tetap semangat belajar dan menerima takdir mereka dengan lapang dada, saya tidak sedikitpun melihat kesedihan dari raut muka mereka. Sungguh menakjubkan, dan sangat luar biasa,” kata HBK.
*Sambangi Sentra Madu Trigona*
Usai mengunjungi rumah Fatmawati, HBK menyempatkan diri menikmati suasa desa wisata Bengkaung, dan mengunjungi salah satu sentra madu trigona yang dikelola oleh salah satu kader Partai Gerindra, Imamul Azkar.
“Masyarakat Desa Bengakaung mampu memanfaatkan potensi wilayahnya dengan pengembangan madu trigona. Dan sudah banyak sekali tempat wisata yang bisa dipilih di sekitaran sini,” ungkap HBK.
Hampir sepanjang jalan, terang HBK, banyak sekali rumah-rumah madu buatan yang sudah berbentuk kelompok-kelompok usaha budidaya madu yang sudah terkenal sampai ke luar NTB.
”Saya mendengar dari Rannya, bahwa Desa Bengkaung sudah menjadi pusat edukasi budidaya madu trigona,” katanya sambil mencicipi jus bipolen yang disuguhkan tuan rumah.
Sebagai komitmen dirinya dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Dapilnya, HBK melalui Yayasan HBK Peduli miliknya, akan memberikan bantuan dana sebesar rp. 100 juta untuk mengembangkan kelompok usaha madu trigona ini.
*Gelar Reses di Puluhan Titik di P. Lombok*
Selain itu, HBK juga menggelar reses di beberapa titik di P. Lombok. Di Kab. Lombok Tengah, HBK mengunjungi langsung beberapa KUBE peternakan kambing yang pada saat reses sebelumnya telah didatanginya.
Saat itu, para peternak kambing di Kab. Lombok Tengah menyampaikan aspirasinya terkait tambahan kandang dan obat-obatan untuk ternak mereka.
“Alhamdulillah, kami sudah menganggarkan dana sebesar Rp. 200 juta untuk pengembangan peternakan kambing mereka,” jelas HBK.
HBK juga menegaskan bahwa hal ini merupakan langkah awal dalam pengembangan konsep dasar food estate terintegrasi yang sering dikampanyekannya selama ini.
Politisi yang dikenal humble dan dekat dengan masyarakat pemilihnya ini juga mengatakan bahwa KUBE peternakan kambing yang digagas warga Kab. Lombok Tengah ini merupakan bentuk nyata perwujudan swasembada pangan.
Selain di Kab. Lombok Tengah, HBK juga menggelar pertemuan dengan beberapa tokoh politik, tokoh agama, serta tokoh pemuda di Kota Mataram.
Reses juga dilakukan dengan mengumpulkan dan mengarahkan para pengurus Partai Gerinda se-P. Lombok untuk mendengaraspirasi yang mereka tampung dari konstituennya masing-masing untuk diperjuangkan secara gotong royong agar bisa berjalan dengan lebih efektif.
Beragam aspirasi masyarakat yang diserapnya, akan menjadi catatan khusus yang akan diteruskannya kepada pemerintah sebagai eksekutif. Harus ada sinergitas antara eksekutif dan legislatif dalam penentuan kebijakan sebagai upaya pembangunan yang tepat sasaran bagi masyarakat
“Karena setiap masa reses itu waktunya tergolong singkat, maka dalam setiap kunjungan, kita akan melaksanakannya secara bergilir, disamping melalui rumah aspirasi” pungkas HBK.
0 Komentar