Breaking News

Pelajar SMA di Lombok Utara Hanyut Terbawa Arus Deras, Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Pegangan Terlepas

 

Foto// Gabungan Tim SAR 

Lombok Utara, penantb.com – Momen liburan sekelompok pelajar SMA di Lombok Utara berubah menjadi tragedi memilukan. Seorang pelajar bernama AMH (16), siswa kelas I SMA asal Dusun Temobor Lauk, Desa Singgar Penjalin, Kecamatan KLU, dilaporkan hanyut terseret arus deras di Air Terjun Sekoah, Dusun Leong Timur, Kecamatan Tanjung, pada Minggu siang (2/11/2025). Hingga Minggu malam, korban belum berhasil ditemukan.

Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, S.I.K., melalui Kasat Polairud AKP I Gusti Made Suarjaya, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, kejadian terjadi sekitar pukul 12.30 WITA saat korban bersama lima rekannya tengah bermain di kawasan air terjun yang memang dikenal memiliki arus kuat dan medan bertebing.

Menurut keterangan saksi mata Zildjian Syanudha (16), korban dan dirinya sempat terjebak di tengah aliran sungai ketika tiba-tiba datang air bah dengan arus deras. Zildjian berhasil menyelamatkan diri ke bebatuan, sementara korban sempat terseret arus.

“Saya lihat korban sempat tenggelam lalu muncul lagi di antara celah bebatuan, sekitar tiga meter dari saya. Saya langsung mendekat dan memegang tangannya,” ungkap Zildjian kepada petugas dengan suara bergetar.

Namun, saat upaya penyelamatan berlangsung, arus air kembali datang dengan kekuatan lebih besar, membuat pegangan tangan keduanya terlepas. Korban langsung terseret arus deras dan menghilang dari pandangan.

“Saksi sempat berpegangan pada batu besar hingga akhirnya bisa naik ke darat. Sementara korban langsung hanyut dan tidak terlihat lagi,” jelas AKP I Gusti Made Suarjaya.

Tim gabungan dari Polairud Polres Lombok Utara, BPBD, Basarnas, dan warga setempat langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Namun hingga malam hari, hasilnya masih nihil.

Pencarian kini diperluas dengan menyisir aliran sungai hingga ke Dusun Pekatan, Desa Sama Guna, Kecamatan Tanjung, yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari titik awal korban hanyut.

“Medan cukup sulit karena area air terjun dikelilingi tebing dan bebatuan licin. Tim masih berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban,” tandas AKP I Gusti Made Suarjaya.

Tragedi ini menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya para remaja, untuk lebih berhati-hati saat berwisata di kawasan air terjun atau sungai, terutama saat kondisi debit air sedang tinggi.


0 Komentar
















Type and hit Enter to search

Close