Breaking News

DPUPR Lombok Utara Coba Teknologi Air dari Udara dan RTG Bongkar Pasang

 

Foto// RTG Bongkar Pasang (google Gemini)

Lombok Utara, Penantb.com — Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mencari solusi inovatif untuk mendukung pembangunan yang tangguh dan berkelanjutan. 

Baru-baru ini, PUPR KLU diundang oleh Dinas Perizinan untuk membahas sejumlah teknologi baru yang dinilai memiliki potensi besar diterapkan di Lombok Utara.

Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah teknologi penyulingan udara menjadi air segar, serta konsep rumah tahan gempa bongkar pasang. Kedua teknologi ini diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam menjawab tantangan kebutuhan air bersih dan pembangunan infrastruktur tahan bencana di wilayah yang rawan gempa seperti Lombok Utara.

Teknologi penyulingan air dari udara ini bekerja dengan cara menyedot kelembaban dari udara sekitar dan mengubahnya menjadi air siap minum. Inovasi tersebut berbeda dengan teknologi desalinasi air laut, karena sepenuhnya memanfaatkan kandungan uap air di atmosfer.

“Udara yang ada di area kita ini disedot oleh mesin, nanti baru keluar air segar dari situ. Teknologi seperti ini bisa sangat bermanfaat,” ujar Kepala Bidang Cipta Karya PUPR KLU, Rangga Wijaya, Kamis (16/10/2025).

Menurut Rangga, teknologi tersebut sangat potensial untuk diterapkan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan sumber air bersih, terutama di kawasan wisata seperti tiga Gili — Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno — yang selama ini bergantung pada pasokan air dari daratan utama.

“Teknologi seperti ini bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha atau hotel di kawasan Gili yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan air tawar,” tambahnya.

Meski masih dalam tahap penjajakan, pihak PUPR KLU menyarankan agar teknologi penyulingan udara menjadi air tersebut didatangkan untuk diuji coba melalui pilot project. 

Langkah ini dinilai penting sebagai upaya untuk memperkenalkan fungsi dan manfaat teknologi tersebut kepada masyarakat dan pemerintah daerah.

“Kita sarankan supaya alatnya bisa didatangkan dulu sebagai bahan promosi dan percobaan, agar kita bisa menilai efektivitas serta kelayakannya untuk diterapkan di daerah kita,” kata Rangga.

Selain teknologi air, pertemuan tersebut juga membahas konsep rumah tahan gempa bongkar pasang. Model bangunan ini dapat dirakit dan dibongkar dengan mudah tanpa mengurangi kekuatan struktur, sehingga cocok untuk daerah yang sering mengalami gempa seperti Lombok Utara.

“Bagus kalau itu, terutama untuk pembangunan yang fleksibel dan tahan terhadap bencana,” ujar Rangga.

Pihak Dinas Perizinan pun menunjukkan ketertarikan terhadap konsep ini. Bahkan, telah direncanakan penerapan rumah tahan gempa bongkar pasang tersebut untuk pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di kawasan Sire, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2 miliar.

Pemerintah daerah (Pemda) Lombok Utara menilai kedua teknologi yang diperkenalkan memiliki prospek besar dan layak untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Kedepan, bisa saja Pemda mengalokasikan anggaran untuk teknologi ini,” ujar Rangga.

Menurutnya, teknologi rumah tahan gempa maupun mesin penyulingan udara menjadi air sangat relevan dengan kebutuhan daerah, terutama dalam menghadapi risiko bencana serta keterbatasan sumber daya alam di beberapa kawasan.

Rangga berharap, ke depan Lombok Utara dapat menjadi daerah percontohan penerapan teknologi inovatif di bidang pembangunan dan lingkungan. Ia menilai penting adanya dukungan lintas dinas serta keterlibatan pihak swasta dalam implementasi proyek-proyek semacam ini.

“Dengan adanya pilot project, kita bisa melihat langsung manfaatnya bagi masyarakat. Kalau terbukti efektif, tentu bisa kita kembangkan lebih luas lagi,” tutupnya.


0 Komentar














Type and hit Enter to search

Close