Breaking News

DPMPTSP-Naker KLU Catat Transaksi Rp11,2 Miliar di Business Matching Gili Trawangan

 

Foto//Kepala DPMPTSP-Naker KLU, Evi Winarni,

Gili Trawangan, Lombok Utara — Kegiatan Business Matching yang digelar selama dua hari, Sabtu–Minggu (11–12 Oktober 2025) di Hotel Aston Gili Trawangan, mencatatkan capaian menggembirakan bagi dunia usaha Kabupaten Lombok Utara (KLU). 

Ajang yang mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli (buyer) dari empat negara ini menghasilkan sejumlah kerja sama penting, termasuk nota kesepahaman (MoU) dan pesanan pembelian (PO) bernilai total Rp11,2 miliar.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) KLU ini dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Ketua Dekranasda sekaligus Anggota DPRD Provinsi NTB, Kadis Perdagangan Provinsi NTB, Manager Bank Indonesia, Ketua Bhayangkari Lombok Utara, Asisten II Setda KLU, Kadis Perindagkop UKM KLU, serta para undangan lainnya. Sebanyak lima orang buyer dari empat negara turut hadir dalam kegiatan ini.

Kepala DPMPTSP-Naker KLU, Evi Winarni, menyampaikan bahwa kegiatan Business Matching ini menjadi momentum penting untuk memperluas jaringan ekspor produk unggulan daerah, seperti cengkeh, mente, indigo, dan coklat.

“Alhamdulillah, dalam kegiatan ini terjadi penandatanganan MoU dan PO dengan dua buyer asal Inggris dan India. Inggris memesan cengkeh, sementara India memesan mente. Nilai transaksi keduanya mencapai Rp11,2 miliar,” ungkap Evi.

Ia menambahkan, nilai transaksi tersebut berpotensi meningkat karena dalam kesepakatan MoU disetujui adanya PO lanjutan sesuai kebutuhan buyer, dengan mekanisme pembayaran uang muka (DP) sebelum setiap PO diterbitkan.

Selain kerja sama ekspor dengan negara asing, kegiatan ini juga menghasilkan kesepakatan penting dengan buyer lokal. Salah satunya antara pelaku UMKM kriya Lombok Utara dengan PT Verda Nusadaya Agro untuk produksi pewarna alami indigo yang akan diekspor ke Jepang. Dalam MoU tersebut, disepakati pengiriman 1 ton per bulan dengan harga Rp85.000 per kilogram.

Sementara itu, untuk produk coklat dari Lombok Utara masih dalam tahap negosiasi dengan buyer asal Bandung dengan rencana pembelian 300 kilogram.

Evi menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil-hasil kesepakatan tersebut, khususnya poin kerja sama ekspor indigo dan coklat, hingga diperoleh dokumen resmi antara para pihak.

“Kami akan terus kawal proses lanjutan dari hasil Business Matching ini agar betul-betul berdampak pada peningkatan ekspor dan kesejahteraan pelaku UMKM di Lombok Utara,” ujarnya.

Kegiatan Business Matching ini menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara untuk memperkuat ekosistem investasi dan ekspor daerah. Dengan capaian awal yang menjanjikan, pemerintah optimistis produk-produk lokal Lombok Utara akan semakin dikenal di pasar global.


0 Komentar
















Type and hit Enter to search

Close