![]() |
Foto// Saat Car free day dan jalan alternatif |
Tanjung, penantb.com – Pelaksanaan Car Free Day (CFD) pada Minggu (10/8/2025) di Kabupaten Lombok Utara kembali menuai pro dan kontra. Di satu sisi, kegiatan ini semakin diminati warga dan pelaku UMKM.
Namun di sisi lain, sejumlah pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan alternatif yang dinilai tidak layak dilalui selama CFD berlangsung.
Salah satu warga, Abdi Haris, menyampaikan kekecewaannya terhadap keputusan Pemda KLU yang tetap menggelar CFD meski jalan pengalihan sedang dalam tahap perbaikan.
“Harusnya CFD ini diliburkan dulu, setelah perbaikan jalan selesai baru dilanjutkan kembali,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, jalur alternatif yang disediakan terlalu sempit dan berbahaya.
“Luasnya tidak sampai satu meter. Coba bapak lihat sendiri, masak kita disuruh lewat sini, jalannya terjal, di bawah ada kali. Astaga,” keluhnya.
Abdi berharap pemerintah mempertimbangkan keselamatan warga sebelum menetapkan jalur pengalihan.
“Bukan berarti kami menolak CFD, tapi minimal pikirkan dulu bagaimana jalan alternatif ini layak digunakan,” tambahnya.
Di sisi lain, CFD tetap berlangsung meriah dan ramai dikunjungi warga dari berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga orang tua.
Berdasarkan pantauan media ini, jumlah peserta dan pelaku UMKM yang ikut berjualan semakin bertambah setiap minggunya.
Salah satu pedagang, Almira Tunggadewi, mengaku mendapatkan keuntungan lebih selama CFD.
“Alhamdulillah hari ini lumayan banyak hasil penjualan,” ungkapnya.
Ia mengapresiasi langkah Pemda KLU yang terus menggelar CFD, karena menurutnya kegiatan ini mampu menggerakkan ekonomi lokal.
"Iya kita sebagai pelaku UMKM berharap semoga CFD ini terus dilakukan, guna meningkatkan ekonomi terutama kami disini sebagai pelaku UMKM" tutupnya.
Penulis: Teno Haichal
0 Komentar