Breaking News

Satpol PP Lombok Utara Hadiri Gili Festival 2025 yang Dirangkai dengan Ritual Mandi Safar

Foto// Kepala Pol-PP Kabupaten Lombok Utara Totok Surya Saputra 

 

Lombok Utara, penantb.com – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Utara, Totok Surya Saputra, SH., MH., bersama Kabid Tibum dan Linmas, I Nengah Suandra Mahardika, SE., serta jajaran Satpol PP menghadiri Gili Festival 2025 yang dirangkai dengan ritual adat Mandi Safar (Rabu Bontong). Kegiatan sakral yang digelar setiap tahun pada Rabu minggu keempat bulan Safar ini berlangsung di Dusun Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Rabu (20/8/2025).

Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, ST., MT., Kabiro SDM Kementerian Pariwisata RI, Antonio Wasono Imam Prakoso, SE., MMA., perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi NTB, serta unsur Forkopimda KLU. 

Hadir pula Camat Pemenang, Wakapolsek Pemenang, perwakilan Pos AL Bangsal, Syahbandar Pemenang, Basarnas, Kepala Desa Gili Indah, Ketua GHA, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta warga dari tiga gili (Trawangan, Meno, dan Air).

Warga berbondong-bondong datang meramaikan ritual tahunan yang digelar secara bergiliran di tiga gili. Tahun ini, berdasarkan kesepakatan tokoh masyarakat, Gili Air menjadi tuan rumah perayaan. 

Prosesi diawali dengan parade arung sesaji yang diiringi kesenian tradisional Gendang Beleq, dilanjutkan dengan tari penyambutan “Tari Dulang Mendakin”.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lombok Utara menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, tamu undangan, serta masyarakat. 

Ia menegaskan bahwa Mandi Safar sudah masuk dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) sehingga perlu terus dilestarikan agar menjadi daya tarik wisata nasional maupun internasional.

“Gili Festival ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga mengandung doa dan harapan agar pariwisata Lombok Utara tetap eksis dan berkembang,” ujarnya.

Sementara itu, Kabiro SDM Kementerian Pariwisata RI, Antonio Wasono Imam Prakoso, menegaskan pentingnya festival ini sebagai wadah mendorong destinasi wisata dan perekonomian masyarakat. 

“Gili Festival memadukan budaya dan pariwisata pantai. Ini harus kita lestarikan agar menjadi kebanggaan sekaligus meningkatkan ekonomi lokal,” jelasnya.

Sejumlah kegiatan turut mewarnai festival, mulai dari penyerahan Piagam KEN oleh Kementerian Pariwisata kepada Wakil Bupati Lombok Utara, doa bersama/selakaran, pandang dulang atau begibung (makan bersama), hingga pelepasan arung sesaji dan tukik yang kemudian ditutup dengan prosesi ritual mandi Safar.

Seluruh rangkaian acara berakhir pada pukul 10.40 WITA dan berlangsung dengan tertib, lancar, dan khidmat.

Kepala Satpol PP Lombok Utara, Totok Surya Saputra, SH., MH., menegaskan bahwa pihaknya hadir sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan pariwisata daerah. 

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mempererat kebersamaan masyarakat tetapi juga menjadi penguat branding pariwisata Lombok Utara di mata wisatawan nasional dan mancanegara.

“Dengan terselenggaranya Gili Festival dan ritual Mandi Safar ini, diharapkan pariwisata Lombok Utara semakin maju dan memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya warga Gili Indah,” ungkapnya.


0 Komentar















Type and hit Enter to search

Close