 |
| Foto// Wisatawan mancanegara |
Lombok Utara, penantb.com – Ribuan warga dan wisatawan domestik maupun mancanegara ikut memeriahkan Gili Festival 2025 yang berlangsung selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 Agustus 2025, di Gili Air, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) KLU, Harun Zaenudin, mengatakan festival tahun ini menghadirkan beragam pertunjukan seni, UMKM lokal, hingga ritual budaya khas masyarakat Gili.
“Pada tanggal 18 Agustus, kita buka dengan berbagai pertunjukan seni di malam hari, dilanjutkan dengan pameran UMKM. Hari ini, 20 Agustus, menjadi puncak acara dengan Larung Sesaji, sebuah tradisi tahunan yang dipimpin oleh tokoh adat Gili Air,” jelas Harun.
 |
| Ketua panitia sekaligus ketua BPPD KLU Harun Zaenudin |
Tradisi Larung Sesaji atau yang dikenal juga dengan Mandi Safar Rabo Bontong merupakan budaya turun-temurun yang dipercaya sebagai ritual tolak bala. Tradisi ini awalnya dibawa oleh perantau dari Sulawesi Selatan yang kemudian dilestarikan masyarakat Gili hingga kini. Dalam prosesi tersebut, sesaji dilepas ke laut sebagai simbol doa keselamatan.
Selain ritual adat, festival ini juga dimeriahkan dengan atraksi Peresean (permainan tradisional Sasak), pameran kuliner khas Gili, serta kegiatan promosi wisata yang melibatkan para wisatawan.
“Kita juga mengajak wisatawan untuk mencoba makanan khas Gili dan membagikan pengalaman mereka di media sosial agar pariwisata Gili semakin dikenal luas,” tambah Harun.
Ia mengungkapkan, sejak awal penyelenggaraan, antusiasme wisatawan terus meningkat. Turis asing yang hadir mengaku senang dapat menyaksikan langsung kekayaan budaya lokal.
“Mereka sangat antusias, bahkan banyak yang ikut serta dalam kegiatan,” ujarnya.
Ke depan, BPPD KLU berkomitmen menghadirkan lebih banyak event budaya untuk menarik kunjungan wisatawan.
“Bulan depan ada perayaan Maulid. Mungkin tidak ada ritual khusus, tetapi tetap kita kemas sebagai ajang kegembiraan bersama masyarakat,” tutup Harun.
0 Komentar