Breaking News

Gili Festival Hadirkan Warna Baru, Meriahkan Gili Trawangan dengan Colour Run hingga Ritual Mandi Sapar

Foto// Para peserta Colour Run 2025

 


Lombok Utara, penantb.com – Gili Festival 2025 resmi digelar di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, dengan rangkaian kegiatan yang menghadirkan nuansa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika pada edisi terdahulu lebih identik dengan ritual budaya seperti mandi sapar atau rebo bontong, tahun ini penyelenggara menambahkan sejumlah agenda baru untuk menyemarakkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Selasa (19/08/2025).

Festival yang berlangsung sejak 17 hingga 20 Agustus 2025 ini dibuka dengan upacara kemerdekaan di tepi pantai Gili Trawangan. Momentum tersebut menjadi wujud rasa syukur masyarakat pesisir dan pelaku pariwisata atas kemerdekaan, sekaligus menjaga keberlangsungan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan adalah Colour Run pada Senin (18/8/2025). Ribuan peserta, baik warga maupun wisatawan mancanegara, larut dalam kemeriahan berlari sambil dihujani bubuk warna-warni.

“Colour Run ini terobosan terbaru yang kami hadirkan di Gili Festival 2025. Antusiasme masyarakat dan wisatawan menunjukkan bahwa tradisi dan modernisasi dapat berjalan beriringan,” ujar Acok Gani Basok, salah seorang panitia pelaksana sekaligus owner Sama Sama Reggae Bar.

Kemeriahan berlanjut pada Selasa (19/8/2025) dengan pentas seni dan budaya. Sejumlah sanggar lokal menampilkan tarian tradisional Lombok, sementara musisi muda daerah berkolaborasi membawakan pertunjukan musik yang memadukan nuansa tradisi dan modern.

Penyelenggara berharap kegiatan tersebut menjadi ruang ekspresi generasi muda sekaligus media memperkenalkan kekayaan seni Lombok Utara kepada wisatawan.

Puncak acara akan digelar pada Rabu (20/8/2025) melalui ritual mandi sapar atau rebo bontong. Tradisi yang telah menjadi ikon Gili Festival ini diyakini sebagai simbol pensucian diri dan doa bersama untuk keselamatan serta keberkahan hidup masyarakat pesisir.

Dikatakannya, menurut Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Gili Festival 2025 bukan hanya ajang perayaan budaya, tetapi juga sarana memperkuat sektor pariwisata. Kehadiran wisatawan diharapkan mampu memberi dampak positif bagi masyarakat lokal melalui peningkatan ekonomi kreatif, UMKM, hingga sektor jasa.

“Gili Festival adalah wajah Lombok Utara. Tradisi yang hidup dipadukan dengan kreativitas baru menjadi kekuatan besar untuk memperkenalkan destinasi kita ke dunia internasional,” Kata Acok yang biasa disapa masyarakat Pak Brow.

"Dengan ragam acara yang melibatkan masyarakat dan wisatawan asing, Gili Festival 2025 diharapkan memperkokoh citra Lombok Utara sebagai destinasi unggulan dunia sekaligus menjaga warisan budaya agar tetap lestari bagi generasi mendatang," tutupnya.


Penulis: Teno Haichal 


0 Komentar















Type and hit Enter to search

Close