![]() |
foto// Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta bersama Ibu Bhayangkari cabang Lombok Utara Ny. Henny Agus Purwanta |
Lombok Utara, Penantb.com – Komitmen Polres Lombok Utara dalam merawat nilai-nilai toleransi kembali dibuktikan melalui momentum sakral peletakan batu pertama pembangunan Bale Gong dan Gapura Pura Amerta Giri Rinjani, Kamis (17/7/2025), bertepatan dengan Wraspati Kliwon, Wuku Menail.
Acara yang berlangsung di dalam area Mapolres Lombok Utara itu dipimpin langsung oleh Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, S.I.K., serta dihadiri Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara Ny. Heny Agus Purwanta, para pejabat utama, jajaran personel Polres, Camat Gangga, tokoh agama Hindu, Bhayangkari, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Kapolres menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan sarana ibadah bagi anggota, sebagai bentuk kepedulian terhadap keseimbangan spiritual dalam menjalankan tugas kepolisian.
“Personel yang kuat harus punya dukungan spiritual yang kuat pula. Saya bangga dengan semangat toleransi di Lombok Utara ini,” ujar AKBP Agus Purwanta.
Pura Amerta Giri Rinjani sendiri telah berdiri sejak tahun 2019 dan menjadi salah satu dari lima rumah ibadah lintas agama di lingkungan Polres Lombok Utara. Saat ini, terdapat sedikitnya 164 anggota Ikatan Keluarga Besar Hindu (IKBH) yang aktif memanfaatkannya untuk kegiatan keagamaan.
Pembangunan Bale Gong ini bukan sekadar fasilitas tambahan, tetapi juga menjadi landmark spiritual dan kultural. Dalam keterangannya, Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta menegaskan bahwa Bale Gong akan menjadi ruang ekspresi seni dan kebudayaan Hindu, serta warisan toleransi yang hidup di tubuh Polres.
“Bhayangkari turut mendukung pembangunan ini bukan hanya secara moril, tetapi juga sebagai upaya menanamkan nilai keberagaman kepada anak-anak kita,” ujarnya.
Bhayangkari juga tengah merancang agenda latihan seni tari dan budaya Hindu di Bale Gong, yang akan ditampilkan pada saat peresmian bangunan nanti.
Menurut Ketua Panitia Pembangunan IPTU I Putu Sastrawan, S.H., seluruh tahapan pembangunan mengikuti ketentuan Kosala Kosali, yaitu tata letak dan arsitektur suci Hindu Bali. Anggaran pembangunan yang mencapai Rp 60 juta bersumber murni dari kas IKBH dan dukungan internal Polres.
“Tantangannya lebih ke penyesuaian hari baik dan posisi bangunan sesuai adat. Tapi ini kami jalankan dengan semangat gotong royong dan kepatuhan spiritual,” jelasnya.
Pembangunan mencakup Bale Gong, gapura, serta jabe sisi (ruang seni, upacara, dan pertemuan) yang ditargetkan rampung dalam dua bulan ke depan.
Polres Lombok Utara menjadi satu-satunya Mapolres di jajaran Polda NTB yang memiliki lima rumah ibadah resmi untuk lima agama: masjid, gereja, vihara, pura, dan klenteng. Pembangunan Bale Gong di Pura Amerta Giri Rinjani mempertegas posisi institusi ini sebagai rumah besar toleransi di bumi Tioq Tata Tunaq.
0 Komentar