![]() |
Foto// Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta didampingi Ibu Bhayangkari Cabang Lombok Utara Ny, Henny Agus Purwanta |
Lombok Utara, penantb.com —Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Lombok Utara bersama Bhayangkari Cabang menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong transformasi sosial dan ekonomi melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Program ini kini berkembang menjadi gerakan kolektif yang menyentuh langsung aspek ketahanan pangan keluarga, pemberdayaan perempuan, hingga pembinaan karakter anggota Polri.
Pada Kamis (19/6), Polres Lombok Utara menggelar lomba P2L tingkat Polsek jajaran.
Penilaian dilakukan langsung oleh tim internal lintas fungsi, disertai kunjungan Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, yang memantau langsung pemanfaatan lahan pekarangan oleh anggota Bhayangkari dan keluarga besar Polres.
“P2L adalah penggerak yang efektif menuju swasembada pangan. Dari pekarangan kecil, kita bisa menghasilkan sayuran, buah, bahkan tanaman herbal yang mencukupi kebutuhan keluarga. Jika berlebih, bisa dijual atau dibagikan,” ujar Ny. Heny.
Ia menambahkan, gerakan ini bukan hanya memperkuat ekonomi rumah tangga, tetapi juga menjadi sarana edukasi lingkungan dan gaya hidup sehat.
Bhayangkari Lombok Utara bahkan telah memproduksi eco-enzyme dari limbah dapur untuk dijadikan pupuk organik, menjadikan P2L sebagai bagian dari gerakan ramah lingkungan dan zero waste.
Kabag SDM Polres Lombok Utara, AKP Agus Rachman, menilai P2L sebagai pendekatan baru dalam pembinaan internal Polri.
Melalui sistem rotasi perawatan taman dan evaluasi berkala antar-unit, P2L dinilai efektif menumbuhkan kolaborasi lintas fungsi dan rasa kepemilikan terhadap lingkungan kerja.
“Ini bukan sekadar berkebun, tapi membangun budaya kerja baru di tubuh Polri disiplin, gotong royong, dan tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Penilaian lomba P2L sendiri dilakukan berdasarkan kriteria ketat seperti variasi tanaman, volume panen, manfaat sosial bagi anggota dan masyarakat, serta inovasi dalam pengelolaan lahan dan pemupukan.
Satuan fungsi terbaik akan menerima penghargaan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., menyebut P2L sebagai strategi inovatif dalam menjawab persoalan mendasar masyarakat, khususnya terkait ketahanan gizi dan ekonomi keluarga.
“Kami dorong agar program ini tak hanya menanam sayuran, tetapi juga mengintegrasikan peternakan ikan, ayam, atau bebek. Dengan begitu, satu pekarangan bisa memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati keluarga. Ini juga langkah strategis dalam menekan angka stunting,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa kondisi geografis dan iklim Lombok Utara sangat mendukung untuk pengembangan program ini. Tinggal kemauan dan kesadaran kolektif yang harus terus dibangun.
“Pekarangan yang subur adalah berkah. Tugas kita adalah merawat dan memanfaatkannya dengan bijak,” imbuh Kapolres.
P2L yang dikembangkan Polres dan Bhayangkari Lombok Utara bukan hanya tentang bercocok tanam, melainkan bagian dari visi jangka panjang menghadirkan institusi negara yang lebih dekat, nyata, dan berdampak di tengah masyarakat.
Sebuah gerakan yang menjawab tantangan global krisis pangan, kerusakan lingkungan, hingga ketimpangan ekonomi rumah tangga.
Dari pekarangan rumah, perubahan besar bisa dimulai oleh ibu-ibu Bhayangkari, oleh anggota Polri, dan oleh sebuah niat sederhana untuk merawat tanah dan menumbuhkan harapan.
0 Komentar