![]() |
Wakil ketua II Bersama anggota komisi III DPRD Lombok Utara saat mengunjungi Kondisi jalan yang rusak berat. |
BAYAN, penantb.com – Jalan penghubung antar desa di wilayah Batu Keruk–Langkang Kok, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, kembali disoroti oleh anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara.
Kondisi jalan yang menghubungkan Desa Akar-Akar dan Gunjan Asri ini rusak parah dan nyaris tak layak dilalui, bahkan sudah hampir satu dekade tidak mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Lombok Utara, I Made Kariyasa, bersama jajaran Komisi III DPRD, turun langsung meninjau kondisi jalan yang menjadi urat nadi bagi warga dalam beraktivitas sehari-hari, terutama dalam sektor pertanian dan ekonomi.
![]() |
Wakil ketua II DPRD Lombok Utara I Made Kariyasa |
“Kami melihat sendiri kondisi jalan ini sangat memprihatinkan. Padahal dulu sudah pernah dilapen, tapi sekarang rusaknya makin parah. Ini adalah akses vital masyarakat, untuk usaha, pendidikan, dan kehidupan sosial ekonomi. Jalan ini harus segera diperbaiki, bahkan idealnya dibuat hotmix,” ujar I Made Kariyasa saat berada di lokasi, Selasa (06/05/2025).
Ia menyayangkan minimnya perhatian Pemda terhadap jalan penghubung desa tersebut. Bahkan, ia menyinggung aksi protes warga beberapa waktu lalu yang menanam pohon pisang di badan jalan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi yang tak kunjung membaik.
“Kami akan mendorong pengalokasian anggaran melalui Badan Anggaran (Banggar) DPRD agar ruas jalan Batu Keruk–Langkang Kok segera diperbaiki,” tegasnya.
Kondisi jalan yang rusak berat ini juga menjadi keluhan utama warga setempat. Suprianto, warga Dusun Langkang Kok, mengaku kecewa dengan Pemda yang tak kunjung memperbaiki jalan meski sudah rusak sejak hampir 10 tahun lalu.
![]() |
Warga Setempat Suprianto |
“Jalan ini adalah akses utama kami untuk mencari nafkah. Dari dulu kondisinya parah, tapi tidak juga disentuh oleh pemerintah. Kami sangat berharap agar jalan ini segera diperbaiki karena menyangkut hajat hidup kami di sini,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Komisi III, Lalu Muhammad Zaki, turut menegaskan kekecewaannya terhadap minimnya pembangunan infrastruktur di Kecamatan Bayan. Ia bahkan menyatakan akan "menggugat" Pemda atas ketimpangan alokasi infrastruktur antar wilayah.
![]() |
Anggota komisi III Lalu Muhammad Zaki |
“Saya mewakili Kecamatan Bayan menyampaikan bahwa kami sangat minim diperhatikan. Kata Dinas PU, jalur kami terlalu banyak, ya seharusnya kalau begitu alokasinya juga lebih banyak. Tapi kenyataannya, satu tahun hanya 1 kilometer jalan yang dibangun di Bayan,” ujarnya dengan tegas.
Zaki menilai ketidakadilan pembangunan di wilayah Bayan perlu segera dikoreksi. Ia berharap Pemda bisa lebih objektif dalam melakukan perencanaan dan distribusi pembangunan agar semua wilayah mendapatkan hak yang setara.
“Kalau jalur kami banyak, maka seharusnya kami diberikan 5 sampai 6 kilometer per tahun, bukan hanya satu. Ini yang akan terus kami suarakan agar ke depan tidak ada lagi ketimpangan,” pungkasnya. (Ten)
0 Komentar