![]() |
Foto// BEM Nusantara NTB saat orasi desak Kemenag Serius tangani kasus kekerasan seksual di Ponpes |
Mataram, penantb.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan keprihatinan mendalam terhadap maraknya kasus kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren (ponpes).
Berdasarkan data dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, tercatat sembilan kasus kekerasan seksual di ponpes sepanjang tahun 2023.
Koordinator BEM Nusantara NTB, Abed Aljabiri Adnan, menilai respons Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB terhadap kasus-kasus tersebut masih belum memadai.
Meskipun terdapat rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di 943 ponpes di NTB, pelaksanaannya dinilai lamban dan belum jelas.
"Kami menilai Kemenag NTB belum menunjukkan keseriusan dalam menangani kasus kekerasan seksual di ponpes. Langkah-langkah yang diambil sejauh ini belum efektif dan transparan," ujar Abed dalam keterangan pers yang diterima media ini. Senin (06/05/2025).
BEM Nusantara NTB mengajukan sejumlah tuntutan kepada Kemenag NTB, antara lain:
-Segera mengimplementasikan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di seluruh ponpes dengan melibatkan masyarakat sipil dan media.
-Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola ponpes.
-Menyediakan ruang konseling dan tempat pengaduan yang aman bagi para santri.
-Menyusun kurikulum khusus mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan kekerasan seksual.
-Melakukan sosialisasi berkala kepada santri.
-Meningkatkan transparansi melalui publikasi hasil temuan Satgas dan pelaksanaan monitoring serta evaluasi berkala.
-Menindak tegas ponpes yang tidak memiliki izin resmi dan melakukan pembiaran terhadap kekerasan.
Tak hanya itu, BEM Nusantara NTB juga menyoroti pelayanan haji oleh Kemenag NTB.
Banyaknya keluhan dari calon jamaah haji terkait pelayanan yang dinilai kurang optimal dinilai menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh dalam sistem pengelolaan ibadah haji.
"Kami berharap Kemenag Wilayah NTB dapat meningkatkan kinerjanya dalam melayani umat, baik dalam hal pendidikan di ponpes maupun pelayanan ibadah haji," tegas Abed.
Ia menutup pernyataannya dengan menyatakan kesiapan BEM untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan pelayanan maksimal bagi masyarakat NTB.
"Kami siap berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat NTB," (Ten)
0 Komentar