Breaking News

DLH Lombok Utara Optimalkan TPS 3R dalam 99 Hari Kerja Bupati -PENANTB

 

Foto//kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Utara Rusdianto saat di wawancara media di kantornya 

Lombok Utara, penantb.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus berinovasi dalam menangani permasalahan sampah guna mendukung program 99 hari kerja Bupati. 

Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah mengoptimalkan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di setiap desa.

Kepala DLH KLU, Rusdianto, menjelaskan bahwa dalam program 99 hari kerja ini, DLH berfokus pada optimalisasi pengelolaan TPS 3R. 

Untuk mendukung operasional TPS 3R di desa-desa, tahun ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran guna operasional serta pembayaran gaji tenaga kerja.

"Dengan adanya anggaran operasional ini, kami yakin TPS 3R dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya untuk memilah sampah dengan lebih baik," ujarnya, Kamis (20/03).

Sebelumnya, pengelolaan sampah di TPS 3R mengalami kendala, terutama karena tidak adanya anggaran operasional yang memadai. 

Hal ini menghambat proses pemilahan sampah, sehingga DLH berupaya memperjuangkan anggaran agar TPS 3R dapat berjalan lebih optimal.

"Pendapatan dari hasil pemilahan sampah sebelumnya tidak mencukupi untuk biaya operasional. Oleh karena itu, tahun ini kami menganggarkan dana agar alat-alat di TPS 3R bisa beroperasi dan tenaga kerja di sana mendapatkan gaji," tambahnya.

Selain kendala anggaran, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi tantangan. Banyak tenaga pengelola TPS 3R yang beralih profesi, seperti menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan. 

Untuk mengatasi hal ini, DLH telah berkoordinasi dengan pihak desa guna menyiapkan tenaga pengelola baru agar TPS 3R tetap beroperasi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk mengganti tenaga kerja yang keluar. Desa yang berwenang menunjuk siapa yang akan bertugas di TPS 3R," tegas Rusdianto.

DLH juga telah melakukan pendampingan kepada para pengelola TPS 3R serta memberikan stimulan operasional agar sistem pengelolaan sampah berjalan lebih optimal. 

Rusdianto berharap dukungan dari pemerintah daerah (Pemda) dan desa agar TPS 3R terus berfungsi dengan baik dalam menyelesaikan persoalan sampah di Lombok Utara.

Foto// kepal UPTD persampahan Wiratmo

Sementara itu, Kepala UPTD Persampahan, Wiratmo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 24 tenaga kerja untuk mengoperasikan alat di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan.

"Alhamdulillah, pengelolaan sampah di TPST Gili Trawangan kini sudah berjalan efektif. Kami juga terus berkolaborasi dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan para penggiat lingkungan di tiga Gili untuk mengatasi persoalan sampah," jelasnya.

Namun, Wiratmo tidak menampik bahwa masih banyak kendala dalam mengurai residu sampah yang menumpuk di Gili Trawangan. 

Oleh karena itu, pihaknya terus memperjuangkan tambahan anggaran guna menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami sudah menyusun skema agar residu sampah dapat dipilah. Sampah organik akan diolah menjadi kompos dan batako, sementara sampah anorganik akan dikelola lebih lanjut," pungkasnya. (Ten)

0 Komentar










Type and hit Enter to search

Close