Breaking News

Dinas Pariwisata Lombok Utara Gandeng PT easy book Indonesia untuk Optimalkan PAD -PENANTB

 

Foto// kepala dinas pariwisata kabupaten Lombok Utara Dende Dewi Tresni Budiastuti, S.E., M.M.,

Lombok Utara, penantb.com – Dalam upaya mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara berencana akan menjalin kerja sama dengan PT. easy book Indonesia. 

Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan PAD khususnya dari sektor pariwisata yang menjadi andalan di Kabupaten Lombok Utara.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Dende Dewi Tresni Budiastuti, S.E., M.M., mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT easy book Indonesia. 

Kesepakatan ini akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani oleh pimpinan daerah.

"Alasan kami bekerja sama dengan PT easy book Indonesia adalah karena di Pelabuhan Bangsal, kewenangan pengelolaannya sudah berada di tingkat provinsi, dan provinsi telah bermitra dengan PT easy book Indonesia," ujarnya pada Jumat (21/03/2025).

Selain itu, Dende menjelaskan bahwa di Gili Trawangan, kewenangan berada di bawah Kementerian Perhubungan melalui Syahbandar, yang juga telah menjalin kerja sama dengan PT easy book Indonesia. 

Dengan adanya kerja sama ini, Dinas Pariwisata Lombok Utara berupaya memastikan optimalisasi pendapatan daerah, khususnya dari sektor wisata.

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), menargetkan PAD dari sektor pariwisata sebesar Rp8,5 miliar tahun ini. 

Dende berharap target tersebut dapat tercapai, bahkan terlampaui, dengan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha di sektor pariwisata.

"Peningkatan jumlah wisatawan berkontribusi langsung terhadap kenaikan PAD melalui pajak hotel, restoran, hiburan, dan sektor lainnya," jelasnya. 

"Saat ini, perhatian utama masih tertuju pada tiga destinasi unggulan, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air," tambahnya.

Dende menegaskan bahwa optimalisasi pendapatan daerah bukan hanya tugas Dinas Pariwisata, tetapi juga tanggung jawab bersama. 

Kondusivitas dan kenyamanan wisatawan menjadi faktor kunci dalam mempertahankan pertumbuhan sektor ini.

Meski demikian, ia mengakui masih ada tantangan yang perlu diselesaikan, terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana pendukung. 

Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke tiga Gili, pihaknya juga ingin agar wisatawan dapat menikmati destinasi wisata di daratan sebelum mereka kembali.

"Ini yang menjadi pekerjaan rumah kami ke depan, bagaimana wisatawan tidak hanya fokus di tiga Gili, tetapi juga mengeksplorasi keindahan lain yang ada di Lombok Utara," pungkasnya. (Ten).



0 Komentar










Type and hit Enter to search

Close