![]() |
Foto//Penampakan lapak di seputaran lapangan Tanjung Lombok Utara |
LOMBOK UTARA, PenaNTB.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) tahun ini merencanakan penataan Lapangan Tanjung menjadi taman kota.
Proyek ini dianggarkan sebesar Rp 4 miliar dan bertujuan untuk mempercantik wajah kota sekaligus menciptakan ruang terbuka hijau seperti Taman Sangkareang di Mataram.
Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH, menyampaikan bahwa selain membangun taman kota, akan dibuat akses jalan menuju kompleks kantor pemerintah KLU.
Jalan tersebut akan dibangun dari eks Koramil Tanjung hingga Kantor Bupati, yang mengharuskan penggusuran warung pedagang di sepanjang jalur tersebut.
"Di situ dibuat jalan masuk ke kompleks pemerintahan. Pedagang harus beralih. Masyarakat tidak bisa bebas berjualan di taman kota ini, kecuali pada titik-titik tertentu dengan menggunakan gerobak," ujar Djohan di ruang kerjanya, Kamis (16/1/2025).
Sebagai solusi, para pedagang yang terkena dampak akan direlokasi ke bekas terminal Tanjung, yang berada di sebelah timur pasar. Lokasi tersebut dinilai cukup luas untuk menampung para pedagang.
"Untuk Kumpul di situ bagus," tambah Djohan.
Bupati Djohan meminta masyarakat untuk memahami langkah ini sebagai upaya pemerintah dalam mempercantik kota dan menciptakan tata ruang yang lebih tertata.
"Ini untuk kepentingan bersama. Kami harap masyarakat memaklumi," tutupnya
Namun, rencana ini mendapat tanggapan beragam dari pedagang. Murniati, salah satu pedagang, mengaku belum mengetahui adanya rencana penggusuran ini. Ia menilai, pemerintah perlu melakukan sosialisasi dan menyediakan solusi yang layak bagi pedagang yang terdampak.
"Harus dikasih tahu, terus dikasih solusi. Yang penting kami diberi tempat jualan yang layak dan mudah diakses konsumen. Kalau di eks terminal, terlalu jauh, siapa yang beli?" ujar Murniati.
Senada dengan itu, Rohani, pedagang lainnya, berharap pemerintah tidak memindahkan lokasi jualan terlalu jauh karena dapat memengaruhi kelangsungan usaha mereka.
"Kami berharap tidak dipindah terlalu jauh dan usaha masyarakat kecil tetap bisa berjalan," katanya. (Ten)
0 Komentar