![]() |
Foto// puluhan warga saat menunggu Ipun datang. |
LOMBOK UTARA, penantb.com – Tradisi menangkap Ipun di Muara Segara, Dusun Lekok, Kecamatan Gangga, menjadi momen langka yang ditunggu-tunggu oleh warga.
Ipun, sejenis ikan kecil yang kemunculannya tidak dapat diprediksi, menjadi buruan warga yang rela menunggu sejak pagi demi mendapatkan hasil tangkapan, Rabu (29/01/2025).
Fenomena kemunculan Ipun ini tidak memiliki waktu yang pasti. Terkadang ikan-ikan kecil ini muncul hanya sekali dalam setahun, namun di waktu lain bisa terjadi dua kali dalam setahun. Hal ini membuat masyarakat selalu siap sedia ketika ada tanda-tanda kemunculan Ipun.
Salah satu warga, Murniati, mengungkapkan kegembiraannya karena berhasil menangkap Ipun bersama anaknya setelah menunggu sejak pagi.
"Saya bersama anak saya dari pagi sudah menunggu demi mendapatkan Ipun. Alhamdulillah, saat Ipun mulai bermunculan, kami langsung menyorok atau menjaring ikan tersebut," ujarnya dengan penuh syukur.
Dari hasil tangkapannya, Murniati dan anak-anaknya berhasil mengumpulkan satu ember kecil berisi Ipun.
Tak hanya warga setempat, fenomena langka ini juga menarik perhatian warga dari daerah lain. Amak Ardep, warga Dusun Leong, Kecamatan Tanjung, bahkan rela datang dari jauh ke Muara Segara hanya untuk merasakan pengalaman mencari Ipun.
"Kami datang ke sini hanya sekadar mencari Ipun. Momen ini langka, karena kemunculan Ipun hanya terjadi sekali dalam setahun. Itu yang membuat kami penasaran," katanya.
Amak Ardep mengaku ini adalah kali pertama dirinya datang berburu Ipun. Ia merasa antusias dan berharap bisa mendapatkan hasil tangkapan yang memuaskan.
"Ini pengalaman pertama saya mencari Ipun. Saya ingin merasakan sendiri bagaimana menangkap ikan kecil ini yang katanya muncul secara tiba-tiba," tambahnya.
Fenomena Bau Ipun ini memiliki kesamaan dengan tradisi Bau Nyale di Lombok Tengah, di mana masyarakat berbondong-bondong menangkap Nyale, sejenis cacing laut yang muncul di waktu-waktu tertentu.
Meski berbeda jenis hewan laut yang ditangkap, kedua tradisi ini sama-sama menjadi momen yang dinanti oleh masyarakat setempat.
Kemunculan Ipun yang tidak dapat diprediksi menambah daya tariknya. Banyak warga yang rela menunggu berjam-jam, bahkan berhari-hari, untuk memastikan mereka tidak melewatkan kesempatan langka ini.
Beberapa orang percaya bahwa Ipun muncul akibat perubahan arus laut atau faktor alami lainnya yang hingga kini belum sepenuhnya dipahami.
Bagi masyarakat yang sudah terbiasa dengan tradisi ini, menangkap Ipun bukan sekadar mencari ikan untuk konsumsi, tetapi juga menjadi bagian dari budaya dan kebersamaan.
Anak-anak hingga orang dewasa ikut serta, menjadikan aktivitas ini sebagai sarana mempererat hubungan sosial di antara warga.
Dengan semakin populernya fenomena ini, tidak menutup kemungkinan Bau Ipun dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata budaya di Lombok Utara, sebagaimana Bau Nyale di Lombok Tengah yang sudah dikenal luas.
Namun, perlu adanya perhatian dalam menjaga kelestarian lingkungan agar tradisi ini tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang. (red).
0 Komentar