Breaking News

MJA Kritik Kebijakan Investasi, NK :Jangan Kufur Nikmat - PENANTB

 

Foto// Debat kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Lombok Utara 



LOMBOK UTARA, PenaNTB.com – Debat final pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara, yang berlangsung di Medana Bay Marina pada Rabu (13/11/2024), menghadirkan perdebatan panas terkait isu investasi, kebijakan publik, dan pembangunan daerah. 

Pada kesempatan ini, Paslon nomor 3, Muchsin-Junaidi (MJA), menyampaikan kritik keras terhadap pemerintah daerah, khususnya dalam kebijakan investasi tambak udang, yang menurut mereka, lebih banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat setempat daripada manfaat nyata.

Dalam pernyataannya, Muchsin Mukhtar menyampaikan bahwa pemerintah daerah (pemda) sebelumnya dan saat ini belum memberikan kepastian hukum yang kuat untuk mendukung para investor.

Menurutnya, kasus tambak udang di Lombok Utara adalah contoh nyata di mana masyarakat hanya terkena dampak negatif dari proyek tersebut, seperti polusi udara akibat bau tambak, tanpa menerima keuntungan yang berimbang.

“Selama ini, masyarakat hanya kebagian baunya saja. Dari segi pekerjaan, masyarakat lokal tidak memperoleh kesempatan untuk terlibat. Pemerintah daerah, baik yang saat ini maupun yang sebelumnya, tidak memberikan jaminan investasi yang jelas,” tegas Muchsin Mukhtar dalam perdebatan tersebut.

Lebih lanjut, Muchsin juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengupayakan reformasi kebijakan jika terpilih. Ia berjanji akan memberikan jaminan hukum kepada investor agar investasi di Lombok Utara lebih menguntungkan semua pihak, termasuk masyarakat lokal. 

Selain itu, MJA juga berencana menyiapkan sumber daya manusia agar masyarakat Lombok Utara dapat berpartisipasi dalam berbagai sektor, termasuk pariwisata yang menjadi andalan perekonomian daerah.

“Ditengah ketidakpastian hukum yang diberikan oleh pemerintah daerah saat ini, kita ketahui kalau KPK saat ini hampir mau turun dan aparat penegak hukum lainnya. Investasi yang ada selama ini hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu dan merugikan masyarakat Lombok Utara,” ujar Muchsin dalam sindiran tajamnya.

Selain mengkritik ketidakpastian hukum, MJA juga berkomitmen untuk mempromosikan Lombok Utara sebagai destinasi yang ramah bagi investor. Muchsin menekankan pentingnya menunjukkan bahwa Lombok Utara tidak hanya indah, tetapi juga aman dan nyaman untuk berinvestasi, dengan masyarakat yang ramah dan sumber daya alam yang menarik.

Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh Calon Bupati nomor urut 1, H. Najmul Akhyar (NK), yang menilai bahwa kritik MJA tidak sepenuhnya tepat. 

Najmul mengingatkan agar kritik terhadap pemerintah disampaikan secara proporsional, dengan mengakui juga hasil-hasil positif yang telah dicapai. Ia juga menekankan pentingnya sikap bersyukur atas pembangunan yang sudah ada, serta mengingatkan calon lain untuk tidak menjadi “kufur nikmat.”

“Kalau kita melihat pemerintah sama sekali tidak ada peran, maka kita akan menjadi manusia yang kufur nikmat. Ketika Bapak keluar dari pondok saja dan menemui jalan yang bagus, apakah Bapak tidak bisa mensyukuri hal seperti itu? Ayo lihat kondisi pembangunan ini, apa yang baik kita apresiasi, dan apa yang kurang baik kita perbaiki bersama,” kata Najmul.

Menanggapi sindiran Najmul, Muchsin menyatakan bahwa dalam debat ini, ia tidak membahas soal rasa syukur, melainkan kebijakan publik yang masih perlu diperbaiki untuk kepentingan masyarakat luas. 

Menurutnya, banyak kebijakan dari pemerintah daerah saat ini yang belum memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor pariwisata yang menyumbang hampir 65% pendapatan daerah. 

Ia menyoroti masih banyaknya jalan rusak di kawasan wisata, khususnya di tiga pulau Gili, yang membutuhkan perhatian dan perbaikan.

“Kita tetap mensyukuri apa yang ada, tetapi di sini kita berbicara soal kebijakan yang salah. Pariwisata kita yang sekarang ini menjadi penyumbang besar pendapatan daerah, tapi sampai saat ini dampaknya belum signifikan bagi masyarakat. Jalan-jalan di tiga pulau masih butuh perbaikan. Rumah-rumah masyarakat juga belum tersentuh bantuan RTG dan Jadup yang dulu dijanjikan,” tutup Muchsin. (Red)


.


0 Komentar






Type and hit Enter to search

Close