Foto// Calon bupati dan wakil bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan dan Dr. Zaki Abdillah saat debat kedua di Mendana by Marina |
LOMBOK UTARA, PenaNTB.com – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Ridawan dan Dr. TGH Zaki Abdilah, berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan krisis air di Kepulauan Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) dalam program 100 hari kerja mereka jika terpilih.
Dalam debat kedua yang digelar oleh KPUD Lombok Utara, Danny menegaskan bahwa krisis air di kawasan yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Kabupaten Lombok Utara ini akan menjadi prioritas utama mereka.
"Jika pasangan Danny-Zaki terpilih kita akan tuntaskan persoalan kerisi air di Gili Tramena dan persoalan itu akan menjadi prioritas kami dalam program 100 hari kerja, " Ungkap Calon Bupati KLU Danny Ridawan dalam closing statemennya di debat ke dua yang digelar KPUD Lombok Utara, rabu (13/10/2024) di Medana Bay Marina
Danny menyebutkan bahwa permasalahan air bersih dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas PT. Tiara Cipta Nirwana (TCN) dapat diatasi dengan beberapa cara, termasuk membatalkan surat penolakan pemasangan pipa bawah laut yang dikeluarkan oleh pemerintah sebelumnya serta memperjuangkan kembali anggaran pipa tersebut dari pemerintah pusat.
"Jika tidak memungkinkan di pusat, kami akan meninjau kembali kerjasama dengan PT. TCN, bahkan menganggarkan melalui APBD seperti yang disarankan oleh KPK. Saya yakin DPRD akan mendukung karena ini menyangkut hajat hidup masyarakat," tambahnya.
Selain itu, pasangan ini bertekad menjaga kelestarian lingkungan bawah laut, yang menjadi daya tarik utama pariwisata Lombok Utara.
Danny menegaskan bahwa jika mereka terpilih, investasi di wilayah tersebut harus menguntungkan masyarakat lokal tanpa merugikan daerah.
Sebagai langkah konkret, Danny berencana segera memperjuangkan pipa bawah laut ke pemerintah pusat agar dapat menghubungkan jaringan air bersih dari Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.
Dia menambahkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar, seperti air bersih, merupakan tanggung jawab pemerintah. Jika distribusi air yang dilakukan selama ini belum maksimal, mereka berencana meminta pemerintah provinsi untuk mengaktifkan kembali PT. Bal sebagai solusi jangka pendek sambil menunggu pemasangan pipa bawah laut sebagai solusi jangka panjang.
"Kami juga akan bersurat ke Pj Gubernur untuk mengaktifkan PT. BAL sebagai solusi jangka pendek, sambil menunggu realisasi pipa bawah laut dari kementerian," tambah Danny.
Danny menegaskan bahwa pihaknya memiliki kajian dari Balai Wilayah Sungai (BWS) yang menunjukkan bahwa Lombok Utara memiliki surplus air. Titik-titik pemasangan pipa juga telah melalui kajian mendalam.
Jika dukungan anggaran dari pemerintah pusat tidak segera terwujud, Danny berjanji akan berjuang bersama masyarakat untuk memperoleh anggaran melalui APBD.
"Kajian dari BWS menyatakan Lombok Utara memiliki surplus air dan titik-titik pemasangan pipa sudah dipetakan. Jika perlu, kami akan bersama masyarakat ke pusat untuk memperjuangkan kembali anggaran yang pernah ditolak," pungkas Danny.
0 Komentar