BPBD KLU dapat bantuan kebencanaan RP 2 Milyar dari BPBD untuk sosialisasi dan Mitigasi bencana |
LOMBOK UTARA, PenaNTB.com- Dalam rangka memperkuat kesiapan dan mitigasi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus aktif melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat.
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan dan cara mengurangi risiko bencana. Berkat dedikasinya, BPBD KLU menerima bantuan senilai Rp 2 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan ini diharapkan dapat mendukung upaya pengurangan risiko bencana, terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana alam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KLU, Putradi, mengungkapkan bahwa BPBD secara konsisten turun ke masyarakat hampir setiap minggu sejak Juni lalu. “Kami melakukan sosialisasi kepada kelompok masyarakat, sekolah-sekolah, dan berbagai komunitas. Tujuannya agar saat terjadi bencana alam, masyarakat tahu cara menyelamatkan diri dan dapat mengurangi risiko yang ada,” ujar Putradi pada Rabu (09/10).
Menurutnya, pendekatan langsung ke masyarakat sangat penting agar mereka memahami langkah-langkah evakuasi yang benar saat bencana terjadi.
Putradi menambahkan bahwa BPBD juga menyediakan layanan call center yang siap dihubungi oleh masyarakat kapan saja saat terjadi bencana alam. Layanan ini diharapkan dapat memudahkan warga dalam mengakses bantuan darurat dengan cepat.
“Kami siap hadir di tengah masyarakat untuk memberikan bantuan, terutama pada kejadian force majeure, seperti pohon tumbang dan peristiwa bencana lainnya,” tambah Putradi.
Tidak hanya itu, BPBD juga telah membentuk grup WhatsApp yang melibatkan para kepala desa dan dusun di Kabupaten Lombok Utara. Grup ini dirancang untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Dengan komunikasi yang cepat dan terintegrasi, BPBD dapat segera mengetahui kondisi lapangan dan mengirim bantuan yang dibutuhkan ke lokasi terdampak.
Bantuan senilai Rp 2 miliar yang diberikan oleh BNPB kepada BPBD KLU bukan dalam bentuk uang, melainkan berupa peralatan kebencanaan. Alat-alat ini disiapkan untuk mendukung kesiapan BPBD dalam menghadapi situasi darurat serta meningkatkan efektivitas penanganan bencana. Bantuan ini terdiri dari lima jenis alat yang dirancang untuk situasi yang berbeda.
Putradi menjelaskan bahwa salah satu peralatan yang diterima adalah tandon air dengan kapasitas 5000 liter sebanyak 20 unit. Tandon-tandon ini sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan air di posko pengungsian atau lokasi yang membutuhkan pasokan air bersih, terutama saat bencana seperti gempa atau banjir terjadi dan sumber air terganggu.
Selain itu, BPBD juga menerima beberapa unit pompa dorong yang berfungsi untuk membantu proses pemadaman jika terjadi kebakaran hutan. Untuk keperluan pengambilan air dengan skala kecil, BNPB juga memberikan 10 unit pompa kecil.
"Pompa kecil ini dapat digunakan untuk menyedot air di area yang membutuhkan pengeringan cepat, seperti lokasi banjir atau genangan air yang mengganggu," jelas Putradi.
BPBD juga memperoleh lampu LED besar yang dapat digunakan untuk penerangan di posko pengungsian atau lokasi bencana yang membutuhkan pencahayaan tambahan. Menurut Putradi, alat-alat kebencanaan ini nantinya akan dikelola oleh BPBD dan siap dipergunakan kapan pun bencana terjadi.
Sebagian dari bantuan tersebut, seperti tandon air, akan didistribusikan ke tempat-tempat umum yang membutuhkan pasokan air bersih. Penempatan tandon di area umum ini juga bertujuan untuk memudahkan masyarakat mengakses air bersih saat kondisi darurat.
“Sebagian tandon akan kami tempatkan di tempat umum, seperti pasar atau area publik lainnya, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutup Putradi.
0 Komentar