Breaking News

Pemkab Lombok Utara Siapkan Pembangunan BLK Menurunkan Angka Pengangguran - PENANTB

Foto//Erwin Rahadi, Sekretaris Dinas Penanaman Modal, PTSP, dan Tenaga Kerja KLU,

 

LOMBOK UTARA penantb.com – Dalam upaya menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) pada tahun 2025. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Bupati Lombok Utara untuk meningkatkan investasi dan menekan angka pengangguran di daerah tersebut. 

Erwin Rahadi, Sekretaris Dinas Penanaman Modal, PTSP, dan Tenaga Kerja KLU, menyampaikan bahwa pembangunan BLK ini diharapkan menjadi solusi utama bagi permasalahan pengangguran di Lombok Utara, terutama di kawasan wisata tiga Gili yang memiliki kebutuhan tenaga kerja yang tinggi.

Menurut Erwin, saat ini banyak masyarakat di Lombok Utara yang belum memiliki keahlian atau kompetensi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan lokal, khususnya di sektor pariwisata di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. 

"Penurunan angka pengangguran ini kita melihat banyak masyarakat kita yang pengangguran, kompetensinya tidak ada atau keahliannya tidak memadai, sehingga BLK ini menjadi prioritas kita di tahun depan," ujar Erwin pada media Jumat (20/09/2024).

Erwin menjelaskan bahwa anggaran untuk pembangunan BLK ini sudah disiapkan melalui Dana Insentif Daerah (DID) yang telah dimasukkan dalam perubahan anggaran tahun ini. Pembangunan gedung BLK direncanakan terealisasi pada tahun 2025, dengan total anggaran awal sebesar Rp 2 miliar. 

"Di tahun 2025 kita upayakan gedung BLK ini terbangun, dan anggarannya mudah-mudahan bisa terkover oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD)," tambahnya.

Pembangunan gedung BLK ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk menurunkan angka pengangguran yang cukup tinggi di Lombok Utara. Dengan keberadaan BLK, masyarakat akan memiliki akses terhadap pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri lokal. 

"Kalau kita melihat jumlah perusahaan yang ada di Kabupaten Lombok Utara, khususnya di tiga Gili saja, kebutuhan tenaga kerjanya itu jauh lebih besar. Tapi permasalahannya adalah kompetensi, keahlian dari masyarakat kita yang pengangguran ini yang kurang," jelas Erwin.

Salah satu fokus utama pembangunan BLK adalah peningkatan kompetensi masyarakat agar bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor utama, seperti pariwisata, perhotelan, dan industri kreatif. Erwin menyebutkan bahwa dengan adanya pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh BLK, masyarakat diharapkan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja di daerah. 

"Yang kita dorong itu peningkatan kompetensi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang ada di tiga Gili," katanya.

Pada tahap awal, pembangunan BLK akan difokuskan pada pembangunan ruang kelas dan pengadaan peralatan pelatihan yang sudah sebagian dimiliki oleh pemerintah. 

"2025 akan terealisasi anggaran yang kita rencanakan di angka Rp 2 miliar dulu di awal, itu kita buatkan ruang kelas dulu. Ada beberapa peralatan yang sudah kita punya di sini," ujar Erwin.

Meskipun gedung BLK belum terbangun, Pemkab Lombok Utara sudah menjalankan sejumlah program pelatihan keterampilan untuk masyarakat. Pada tahun 2024, beberapa program pelatihan sudah berhasil dilaksanakan, di antaranya pelatihan menjahit, perbengkelan, pengelasan, pembuatan roti, serta pelatihan perhotelan. Program-program ini telah diikuti oleh ratusan peserta, dan sebagian besar dari mereka sudah lulus uji kompetensi.

"Berbicara tahun ini 2024, itu ada beberapa program yang sudah kita laksanakan, seperti menjahit, perbengkelan, pengelasan, pembuatan roti, perhotelan, yang jumlah siswanya di tahun 2024 sudah ratusan, dan itu sudah mempunyai uji kompetensi," jelas Erwin. 

Menurutnya, jika gedung BLK sudah terbangun, jumlah peserta pelatihan diharapkan akan meningkat lebih banyak, mengingat minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan keterampilan sangat tinggi.

Keberadaan BLK di Lombok Utara diharapkan tidak hanya menjadi pusat pelatihan keterampilan, tetapi juga sebagai katalis bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Pemerintah daerah berharap bahwa dengan tersedianya tenaga kerja yang terlatih dan kompeten, investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modal di Lombok Utara, khususnya di sektor-sektor yang membutuhkan banyak tenaga kerja.

Erwin Rahadi berharap agar pihak-pihak terkait, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU), dapat bekerja sama untuk merealisasikan pembangunan BLK ini. 

"Harapan kita dari Bappeda dan PU memahami bahwa menurunkan angka pengangguran melalui pelatihan dan pendidikan ini penting," tutup Erwin (Ten)


0 Komentar





Type and hit Enter to search

Close