Foto// Tresnahadi, Kepala DKP3 Lombok Utara |
LOMBOK UTARA penantb.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) terus berupaya meningkatkan produksi pangan, khususnya beras, dengan mendukung program Perluasan Areal Tanam Padi (PAT Padi) yang digagas oleh Kementerian Pertanian.
Tresnahadi, Kepala DKP3 Lombok Utara, mengungkapkan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah rawan pangan di Indonesia yang disebabkan oleh ketidakmampuan negara memenuhi kebutuhan padi dalam negeri.
"Saat ini di seluruh Indonesia, Kementerian Pertanian mengeluarkan program yang namanya Perluasan Areal Tanam Padi. Kenapa ini dilakukan? Karena Indonesia saat ini dalam kondisi rawan pangan, kita tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri terutama padi atau beras, sehingga pemerintah pusat harus mengimpor," jelas Tresnahadi pada media Jumat (20/09/2024).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi nasional dengan memperluas lahan pertanian yang ada, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani.
Dalam upaya mendukung program nasional ini, DKP3 Lombok Utara telah menerima sejumlah bantuan dari pemerintah pusat, salah satunya melalui kegiatan irigasi perpompaan. Irigasi perpompaan menjadi salah satu komponen penting dalam program PAT Padi untuk memastikan ketersediaan air di lahan-lahan pertanian yang akan ditanami padi. Tresnahadi menyebutkan bahwa DKP3 telah menyalurkan bantuan ini kepada beberapa kelompok tani di berbagai kecamatan.
"Kami di Dinas Pertanian melalui anggaran murni kemarin mendapat tujuh kelompok untuk irigasi perpompaan, dan program ini sudah selesai kami laksanakan," ungkap Tresnahadi.
Selain itu, melalui Anggaran Dana Tambahan (ADT), DKP3 juga mendapat alokasi untuk 12 kelompok tambahan, meskipun saat ini baru enam kelompok yang memenuhi syarat untuk menjalankan program irigasi perpompaan.
"Syaratnya cukup ketat, di antaranya harus ada sumber air yang memadai dan para petani harus siap menanam padi sesuai dengan petunjuk teknis (juknis)," tambahnya.
Tresnahadi menjelaskan bahwa dalam tahap pertama program ini, kelompok tani diberikan pompa air berukuran 6 inci, sementara pada tahap kedua diberikan pompa berukuran 4 inci. Hingga saat ini, sebanyak 41 unit pompa air telah dibagikan kepada kelompok tani yang tersebar di Kecamatan Tanjung, Gangga, Bayan, dan Pemenang.
"Di Kecamatan Tanjung dan Gangga, kami sudah bagikan 28 unit, sementara di Bayan dan Pemenang sebanyak 13 unit. Jadi totalnya sudah ada 41 unit yang kami distribusikan kepada kelompok tani yang berhak menerima," ujarnya.
Selain irigasi perpompaan, DKP3 juga menjalankan program irigasi perpipaan. Namun, Tresnahadi mengakui bahwa program ini menghadapi tantangan yang lebih besar karena sulitnya menemukan lokasi yang sesuai dengan juknis untuk pemasangan sistem irigasi perpipaan.
"Dari 41 kelompok yang seharusnya menerima program irigasi perpipaan, baru lima kelompok yang bisa kami cover karena memang agak sulit mencari lokasi yang tepat sesuai dengan juknis," jelasnya.
Tresnahadi menekankan bahwa semua program irigasi, baik perpompaan maupun perpipaan, dilaksanakan dengan sistem suakelola oleh kelompok tani. Artinya, kelompok tani yang menerima bantuan bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengelola dan melaksanakan program tersebut, termasuk dalam hal pembelian dan pengelolaan peralatan yang dibutuhkan.
"Program untuk mendukung PAT Padi ini suakelola semua, jadi dilaksanakan sepenuhnya oleh kelompok. Kami tidak bisa mengintervensi, mereka harus melaksanakannya sendiri," katanya.
Namun demikian, Tresnahadi berharap para kelompok tani dapat melaksanakan program ini dengan penuh tanggung jawab dan mengikuti semua petunjuk teknis yang telah ditetapkan.
"Saya berharap dengan adanya program ini, produksi padi di Lombok Utara bisa meningkat dari tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan luas areal tanam padi dan, pada akhirnya, meningkatkan produksi padi di Lombok Utara.
Program Perluasan Areal Tanam Padi ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam meningkatkan ketahanan pangan di Lombok Utara. Dengan semakin luasnya lahan yang ditanami padi, produksi beras diharapkan dapat meningkat secara signifikan, sehingga mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor beras.
Tresnahadi berharap kelompok tani yang menerima bantuan irigasi perpompaan dan perpipaan dapat memanfaatkan fasilitas ini secara optimal untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka.
"Saya berharap para kelompok tani yang menerima bantuan ini bisa melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya dan bisa dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Ia juga mengajak semua pihak, baik pemerintah daerah maupun kelompok tani, untuk bersama-sama mendukung upaya peningkatan produksi padi ini demi mewujudkan ketahanan pangan di Lombok Utara.
Dengan berjalannya program irigasi perpompaan dan perpipaan ini, DKP3 Lombok Utara optimistis bahwa produksi padi akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Tresnahadi juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada komitmen kelompok tani dalam mengelola bantuan yang diberikan.
Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat, Tresnahadi yakin Lombok Utara dapat menjadi salah satu daerah penghasil padi yang berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
"Kalau tujuannya adalah untuk meningkatkan luas areal tanam dan meningkatkan produksi padi, maka kita semua harus bersinergi dan bekerja keras untuk mencapainya," pungkasnya. (Ten)
0 Komentar