Pemda KLU perkuat Mitigasi Vegetatif tanam ratusan pohon untuk pengurangan resiko bencana |
LOMBOK UTARA penentb.com || Kabupaten Lombok Utara, sebuah wilayah yang terkenal rawan bencana alam, kini terus memperkuat strategi mitigasi untuk mengurangi dampak bencana di masa depan.
Salah satu langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (Pemda KLU) adalah memperkuat mitigasi vegetatif melalui penanaman pohon di berbagai lokasi.
Baru-baru ini, Pemda KLU melaksanakan kegiatan penanaman pohon di Dusun Sorong Jukung, Desa Tanjung, sebagai bagian dari program fasilitasi penguatan ketangguhan masyarakat di wilayah yang mencakup beberapa provinsi di Indonesia, termasuk NTB.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto, serta sejumlah pejabat terkait seperti Kepala Pelaksana BPBD KLU M. Zaldy Rahadian dan Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) KLU Budiawan, menandai langkah penting dalam upaya mitigasi bencana di wilayah ini.
Kegiatan penanaman pohon ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan mitigasi vegetatif yang bertujuan untuk mengurangi dampak bencana alam yang kerap melanda Lombok Utara.
Ketua FPRB KLU, Budiawan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang telah dilaksanakan di beberapa desa di Kecamatan Tanjung.
Beberapa desa yang sudah terlibat dalam program ini termasuk Desa Sokong, Desa Jenggala, dan Desa Sigar Penjalin. Melalui kegiatan ini, FPRB berkolaborasi dengan fasilitator Desa Tangguh Bencana untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat setempat dalam menghadapi bencana.
"Kami berterima kasih kepada para Fasilitator Desa Tangguh Bencana yang telah mendampingi Desa Tanjung dan desa-desa lainnya di Kecamatan Tanjung. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan dan kesiapan dalam menghadapi bencana," ungkap Budiawan.
Program penanaman pohon ini menjadi salah satu bentuk mitigasi vegetatif yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan lingkungan dan mengurangi risiko bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
Dengan menanam pohon-pohon seperti Cemara Udang, diharapkan ekosistem lokal dapat terjaga, serta kemampuan tanah dalam menyerap air meningkat, sehingga potensi kerusakan akibat bencana dapat diminimalkan.
Kepala Pelaksana BPBD KLU, M. Zaldy Rahadian, menekankan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan sebagai langkah utama dalam mengurangi dampak bencana.
Zaldy mengingatkan bahwa Lombok Utara, yang sering mengalami gempa bumi dan berbagai bencana alam lainnya, harus terus waspada dan melakukan berbagai upaya pencegahan.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha kita bersama dalam mencegah dampak dari bencana-bencana yang mungkin terjadi di kemudian hari. Hal yang paling penting dalam menghadapi bencana adalah kesiapsiagaan dan mitigasi. Kita tidak bisa memprediksi kapan bencana akan terjadi, tetapi kita bisa mempersiapkan diri," tegas Zaldy, pada media Selasa (17/09/2024)
Dia juga menjelaskan bahwa penanaman pohon menjadi salah satu langkah strategis untuk menjaga keseimbangan lingkungan di Lombok Utara, khususnya di wilayah yang rawan bencana.
Selain itu, BPBD terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan pemerintah desa, untuk memastikan upaya mitigasi berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto, menyampaikan bahwa mitigasi bencana bisa dimulai dari tindakan-tindakan sederhana yang dilakukan oleh masyarakat di tingkat paling bawah, seperti di sekolah, desa, dan kecamatan.
Menurutnya, pelajaran dari gempa bumi yang melanda Lombok Utara pada tahun 2018 telah memberikan banyak pelajaran bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di masa mendatang.
"Kita semua belajar banyak dari gempa bumi di 2018 lalu. Pengalaman tersebut mengajarkan kita untuk selalu siap siaga dan memperkuat langkah-langkah mitigasi. Mulai dari masyarakat sekolah, desa, hingga kecamatan, semua bisa berperan dalam membantu mitigasi bencana dengan langkah-langkah sederhana. Semoga kegiatan penanaman pohon ini bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi Lombok Utara dan dapat mengurangi dampak bencana di masa mendatang," harap Danny.
Danny juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan penanaman pohon ini, terutama para fasilitator yang mendampingi desa-desa di Lombok Utara.
Dia menekankan bahwa keberlanjutan program ini sangat penting, sehingga pohon-pohon yang telah ditanam dapat dirawat dan dipelihara dengan baik oleh masyarakat.
Kegiatan ini diakhiri dengan penanaman simbolis bibit pohon Cemara Udang oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Kepala BPBD, dan para undangan lainnya.
Pohon Cemara Udang dipilih karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan pantai dan memiliki manfaat dalam mencegah erosi serta melindungi ekosistem pesisir.
Pemda KLU berharap bahwa kegiatan penanaman pohon ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga dapat diteruskan dan dikembangkan di berbagai wilayah lainnya di Lombok Utara.
Dengan peran serta seluruh lapisan masyarakat, diharapkan keberlanjutan program mitigasi vegetatif ini dapat memberikan dampak positif bagi ketahanan lingkungan dan masyarakat dalam menghadapi bencana.
"Kami sangat mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Harapannya, pohon-pohon yang ditanam dapat dirawat dengan baik oleh masyarakat dan menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana di Lombok Utara," tutup Danny. (Ten*)
0 Komentar