Malaysia masih jadi negara favorit Utama TKI dan TKW Lombok Utara pada 2023-2024 |
LOMBOK UTARA, penantb.com – Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada tahun 2023, tercatat sebanyak 1.233 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal KLU diberangkatkan ke luar negeri.
Angka ini mencerminkan tingginya minat masyarakat Lombok Utara untuk bekerja di luar negeri, dengan negara tujuan favorit adalah Malaysia.
Dari total TKI dan TKW yang berangkat pada tahun 2023, Malaysia menjadi negara tujuan paling diminati, dengan jumlah tenaga kerja yang diberangkatkan sebanyak 876 orang. Dari angka tersebut, mayoritas adalah laki-laki, yaitu 847 orang, sementara tenaga kerja perempuan yang berangkat ke Malaysia hanya 29 orang.
Sementara itu, Hongkong berada di urutan kedua sebagai negara tujuan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 144 orang, dan seluruhnya adalah TKW. Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Utara Muhrim, mengonfirmasi hal ini pada media Jumat (20/09/2024).
“Iya, negara Malaysia yang paling diminati oleh para TKI kita di Lombok Utara. Mayoritas adalah tenaga kerja laki-laki,” ujarnya.
Namun, pada tahun 2024, terjadi penurunan jumlah tenaga kerja yang mendaftar untuk bekerja di luar negeri.
Hingga saat ini, data yang diterima Dinas Tenaga Kerja KLU menunjukkan hanya 662 tenaga kerja yang terdaftar, jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski demikian kata Muhrim, Malaysia masih menjadi negara tujuan favorit dengan jumlah pendaftar 333 orang, yang terdiri dari 316 laki-laki dan 16 perempuan.
Selain Malaysia, Taiwan juga menjadi negara tujuan yang cukup diminati oleh para TKI dan TKW asal KLU. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 77 tenaga kerja yang terdaftar untuk bekerja di Taiwan, dengan komposisi 23 laki-laki dan 54 perempuan.
Meskipun terjadi penurunan jumlah pendaftar pada tahun 2024, Muhrim menyebut bahwa angka tersebut belum final karena data masih terus diperbarui hingga akhir tahun.
“Penurunan ini bisa saja dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti proses seleksi yang semakin ketat, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya mengikuti jalur prosedural,” tambahnya.
Dinas Tenaga Kerja KLU terus mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti jalur prosedural dalam pemberangkatan TKI dan TKW.
Jalur prosedural ini tidak hanya memastikan keamanan dan keselamatan tenaga kerja selama bekerja di luar negeri, tetapi juga melindungi hak-hak mereka melalui perjanjian kerja yang sah dan terjamin.
Penurunan jumlah pendaftar pada tahun 2024 juga dikaitkan dengan upaya pemerintah dalam menekan pemberangkatan non-prosedural yang berisiko bagi para pekerja.
Muhrim juga menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan bagi para TKI dan TKW agar mereka dapat mengakses pekerjaan yang lebih layak, tidak hanya dalam bidang buruh kasar, tetapi juga di sektor-sektor yang lebih profesional seperti kesehatan dan perhotelan.
“Kita berharap tenaga kerja kita tidak hanya terpaku pada pekerjaan kasar, tetapi juga memiliki keterampilan yang lebih baik, terutama di sektor-sektor seperti kesehatan dan perhotelan. Dengan keterampilan yang lebih tinggi, mereka akan lebih aman, serta memiliki masa depan yang lebih cerah di luar negeri,” jelasnya.
Dinas Tenaga Kerja KLU berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan dan bimbingan kepada TKI dan TKW, baik sebelum keberangkatan, saat mereka bekerja di luar negeri, hingga setelah kembali ke tanah air.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa para pekerja migran mendapatkan hak-hak mereka, termasuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan.
“Kami terus memberikan pendampingan kepada para TKI dan TKW, mulai dari tahap persiapan keberangkatan, selama mereka berada di luar negeri, hingga mereka kembali. Kami ingin memastikan bahwa tenaga kerja kita tidak hanya bekerja dengan aman, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarganya,” ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa Dinas Tenaga Kerja KLU bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan tokoh masyarakat, untuk mendorong warga yang ingin bekerja di luar negeri agar mengikuti prosedur yang tepat.
"Kami berharap kepala desa dan tokoh masyarakat di Lombok Utara ikut mendorong warga mereka yang ingin menjadi TKI atau TKW agar memilih jalur prosedural, yang lebih aman dan terjamin." Tutupnya. (Ten*)
0 Komentar