Foto//Wakil Bupati KLU Danny Karter Febrianto Ridawan saat melakukan penanaman pohon |
LOMBOK UTARA, penantb.com,–Dalam upaya menjaga kelestarian pesisir dan mengantisipasi dampak abrasi yang kian mengkhawatirkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) melakukan aksi penanaman 1000 pohon di kawasan Pantai Pecampuan, Kecamatan Tanjung. Aksi ini juga bertujuan mempercantik daerah pesisir dan memperkuat ekosistem lokal. Sabtu (07/09/2024)
Kepala Pelaksana BPBD KLU, M. Zaldy Rahardian, menjelaskan bahwa penanaman pohon jenis waru di daerah pesisir ini dilakukan sebagai salah satu upaya strategis untuk mencegah abrasi. Menurutnya, pohon waru memiliki karakteristik yang sangat cocok untuk ditanam di wilayah pesisir karena selain kokoh, pohon ini juga mampu menahan gelombang laut yang berpotensi menyebabkan abrasi.
“Kita menanam 1000 pohon ini untuk mencegah abrasi yang kerap terjadi di wilayah ini. Pohon jenis waru sangat bagus untuk ditanam di daerah pesisir. Pohonnya kokoh dan bagus untuk menahan gelombang," ungkap Zaldy saat ditemui di sela-sela kegiatan penanaman pohon.
Abrasi atau pengikisan garis pantai oleh gelombang laut merupakan salah satu masalah lingkungan yang kerap dihadapi wilayah pesisir. Di Lombok Utara, abrasi menjadi semakin mengkhawatirkan, terutama di beberapa wilayah pesisir.
Oleh karena itu, selain pohon waru, BPBD juga menanam 1000 pohon bambu di sepanjang pantai dari Kecamatan Pemenang hingga Bayan. Penanaman ini bertujuan memperkuat pertahanan alamiah pesisir dari ancaman abrasi.
"Untuk mencegah abrasi di daerah pesisir, kami berharap pihak desa juga ikut mendukung upaya ini," tambah Zaldy,
Aksi ini merupakan bagian dari program berkelanjutan BPBD Lombok Utara yang bertujuan tidak hanya untuk mencegah bencana alam, tetapi juga memulihkan ekosistem pesisir. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat mengurangi dampak abrasi, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan melindungi masyarakat setempat.
Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan, turut mendukung penuh inisiatif yang dilakukan oleh BPBD ini. Danny mengakui bahwa masalah abrasi di wilayah pesisir Lombok Utara memerlukan perhatian serius, sehingga langkah-langkah strategis diperlukan untuk menanganinya.
"Aksi penanaman ini menunjukkan komitmen kita bersama untuk menjaga kelestarian alam, terutama di titik-titik yang rawan abrasi dan di beberapa aliran sungai yang debit airnya semakin berkurang," kata Danny.
Dia menegaskan, persoalan abrasi merupakan tantangan serius yang harus dihadapi oleh seluruh elemen masyarakat Lombok Utara, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun lembaga terkait. Oleh sebab itu, berbagai upaya strategis, termasuk konservasi sumber daya air, harus dilakukan demi menjaga kelangsungan ekosistem alam.
Selain itu, Kepala Desa Jenggala, Fakhrudin, juga memberikan apresiasi terhadap upaya BPBD Lombok Utara. Ia mengungkapkan, langkah ini tidak hanya penting dalam mencegah abrasi, tetapi juga menjadi tindakan perlindungan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir.
“Kami sangat mendukung penuh aksi ini. Selain itu, kami juga berencana membuat peraturan desa (awik-awik) untuk mencegah terjadinya penebangan liar. Dengan adanya regulasi ini, diharapkan kita bisa mencegah abrasi dan kerusakan pesisir di masa mendatang,” tutup Fakhrudin. (Ten*)
0 Komentar