Breaking News

DKP3 KLU Dorong Ekspor Komoditas Unggulan | Penantb.com

Foto//Kepala Dinas DKP3 Kabupaten Lombok Utara Tresnahadi 



LOMBOK UTARA, penantb.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Tresnahadi, mengonfirmasi bahwa KLU telah berhasil mempromosikan dan mengekspor beberapa komoditas unggulan daerah seperti kopi, cengkeh, kakao, dan vanili. 

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendukung ekonomi hijau di wilayah Kabupaten Lombok Utara.

"Untuk ekonomi hijau, komoditas pertanian kita sudah dipromosikan dan diekspor. Sebenarnya, banyak komoditas dari hasil perkebunan dan hortikultura di Lombok Utara yang bisa diunggulkan," ujar Tresnahadi pada Jumat (02/08/2024).

Namun, Tresnahadi juga mengakui adanya kendala dalam proses ekspor komoditas unggulan ini. Ketiadaan wadah atau kelompok yang khusus menangani ekspor menjadi hambatan utama. 

"Untuk ekspor sendiri, kita masih mengalami kesulitan karena belum ada wadah atau kelompok yang mengurus ekspor secara khusus," katanya

"Padahal, jika hasil pertanian di Lombok Utara dapat diekspor, itu akan memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah," tambahnya.

Meskipun demikian, upaya untuk menembus pasar ekspor terus berlanjut. DKP3 KLU bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha kopi untuk mendapatkan sertifikat identifikasi geografis (SIG) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Dengan adanya SIG lanjut Tresnahadi, kopi dari Lombok Utara akan terdaftar di Kemenkumham, mempermudah pemasaran hingga ke luar negeri.

"Tidak hanya kopi, komoditas lainnya juga diupayakan agar memiliki SIG. Branding produk kita harus seperti itu agar bisa diterima para eksportir,"terangnya 

"Kami juga memberikan bantuan bibit dan bantuan lainnya kepada petani kita, sebagai bentuk dukungan pemda terhadap ekonomi hijau," jelas Tresnahadi.

Penerapan ekonomi hijau di Lombok Utara dianggap sangat penting karena mampu memperhatikan berbagai aspek pembangunan ekonomi. 

Selain itu kata Tresnahadi, ekonomi hijau juga memperhatikan sumber daya alam (SDA) terutama air, dan jasa lingkungan. Penerapan ekonomi hijau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan lingkungan.

Tresnahadi menambahkan bahwa dengan langkah-langkah ini, diharapkan Lombok Utara dapat menjadi pionir dalam penerapan ekonomi hijau di Indonesia. 

"Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan," katanya.

Menurut Tresnahadi, ekonomi hijau tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mampu memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah. 

"Dengan ekonomi hijau, kita bisa memperhatikan berbagai aspek pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," tambahnya.

Tresnahadi juga menyampaikan optimismenya bahwa Lombok Utara dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengimplementasikan ekonomi hijau. 

"Kita berharap dapat menghadapi tantangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan berkelanjutan"tutupnya. (Ten*)


0 Komentar





Type and hit Enter to search

Close