Wabup Danny Terima Kunjungan Inklusi Pusat, Program Inklusi di Lombok Utara | Penantb.com |
TANJUNG penantb.com |Sebagai tindak lanjut dari Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI) yang dilaksanakan oleh LAKPESDAM PBNU di Kabupaten Lombok Utara, Tim Inklusi pusat mengunjungi desa dampingan yakni Desa Singgar Penjalin, Kecamatan Tanjung, pada Kamis (18/07/2024).
Kunjungan ini diterima oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto R, ST., M.Eng, yang didampingi oleh Kepala Desa Singgar Penjalin, Zawil Fadli, SP, bertempat di Dusun Rangsot.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Singgar Penjalin, Zawil Fadli, menyampaikan rasa syukur atas dipilihnya desa mereka sebagai salah satu desa dampingan program INKLUSI.
"Harapan kami, program yang diberikan dapat menjadi contoh bagi desa yang lain di KLU nantinya," ujarnya.
Program ini diharapkan dapat menggugah dan membuka wawasan warga Desa Singgar Penjalin agar lebih inklusif dalam bermasyarakat.
Virlian Nurkristi, Sekretariat Inklusi, menyampaikan bahwa meskipun baru berjalan sekitar setahun, kerja sama melalui program INKLUSI yang dilaksanakan oleh LAKPESDAM telah terjalin erat dengan masyarakat.
"Inklusi merupakan program kerjasama pemerintah Republik Indonesia dengan Australia selama 8 tahun. Lebih dari 120 kabupaten/kota menjadi dampingan program INKLUSI, dengan Desa Singgar Penjalin sebagai salah satu dari 636 desa dampingan di Indonesia," jelasnya.
Program INKLUSI bertujuan untuk membangun masyarakat Indonesia yang inklusif tanpa membedakan keragaman suku, agama, maupun disabilitas.
"Generasi muda di Desa Singgar Penjalin memiliki mimpi yang panjang untuk diperjuangkan dalam membangun KLU," tambah Virlian.
M. Nurkhoiron, perwakilan LAKPESDAM PBNU, menyampaikan bahwa kabupaten/kota di NTB telah menunjukkan inklusivitas yang dapat dilihat dari keberagaman dan keharmonisan di tengah masyarakat.
"Dengan program INKLUSI yang dilaksanakan di KLU, diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat," ujarnya.
Program pencegahan perkawinan anak yang dilakukan oleh Lakpesdam dan Fatayat di empat desa di KLU, yakni Singgar Penjalin, Pemenang Barat, Santong, dan Tegal Maja, telah berjalan dengan baik. M. Nurkhoiron menekankan bahwa perkawinan anak memiliki banyak persoalan, mulai dari sosial, ekonomi, kekerasan, hingga kesehatan.
"Mari jadikan program ini sebagai program bersama dengan semangat yang sama untuk menjadikan kabupaten dan desa ini inklusif dan menerima pandangan-pandangan modern," tuturnya.
Wakil Bupati Danny menyampaikan apresiasi yang tinggi atas program yang dilaksanakan oleh Lakpesdam NU yang terfokus pada pencegahan perkawinan anak di KLU, mengingat masih tingginya angka perkawinan anak.
"Program INKLUSI menambah semangat, mengingat permasalahan yang dihadapi oleh banyak daerah di Indonesia adalah perkawinan anak yang memiliki banyak dampak buruk berkelanjutan, di antaranya kemiskinan dan menurunnya kualitas SDM," ujarnya.
Wabup Danny menekankan tantangan berat untuk membangun SDM Indonesia menjadi generasi unggul, mengingat cita-cita Indonesia pada 2045 untuk memasuki generasi emas.
"Membangun SDM berbeda dengan pembangunan fisik, karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melihat hasilnya," tambahnya.
Mengatasi permasalahan SDM tidak cukup dengan menggunakan APBD saja, tetapi diperlukan kerja sama dengan seluruh pihak dan stakeholders lainnya untuk berkolaborasi dalam membentuk SDM yang unggul.
"Pesan saya kepada para orang tua adalah untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak-hak dasar mereka," tutupnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan Peluncuran Kampanye SMS Blast Pencegahan Perkawinan Anak oleh Wakil Bupati Lombok Utara. (Red*)
0 Komentar