Breaking News

Pemda KLU Salurkan Air Bersih ke Gili Meno Setelah Hampir Sebulan Krisis

 

Foto// warga Gili Meno saat penerimaan tandon guna penyaluran air besih oleh Cipta Karya PUPR KLU

LOMBOK UTARA, penantb.com –Warga Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) sejak sebulan yang lalu mengalami krisis air bersih, kini bisa sedikit bernafas lega, Pemerintah Daerah (Pemda) KLU mulai menyalurkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sekitar 900 jiwa masyarkat, pada Selasa (02/7/2024). 

Melalui Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Lombok Utara, penyaluran air bersih ini diharapkan dapat membantu warga yang mengalami krisis air bersih setelah ditutupnya PT BAL yang dioperasikan oleh PT GNE.

"Penyaluran air bersih sebanyak 12 kubik per hari ini direncanakan berlangsung selama 50 hari tahap pertama. Sembari menunggu tindak lanjut penyelesaian krisis air," ujar Kabid Cipta Karya PUPR Lombok Utara, Rangga Wijaya, ST.

Rangga menyatakan bahwa langkah ini merupakan solusi jangka pendek untuk mengatasi krisis air bersih yang dialami oleh warga Gili Meno.

"Penyaluran air bersih ini adalah solusi jangka pendek bagi 900 jiwa masyarakat Gili Meno," tambahnya.

Untuk jangka panjang, Rangga menyebutkan bahwa pemerintah daerah sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat. 

Masalah krisis air bersih di kawasan wisata Gili Indah kata Rangga, telah menjadi isu nasional yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.

"Distribusi air bersih dilakukan setiap hari dengan menggunakan fasilitas seperti pompa air dan tambahan tandon air berkapasitas 5000 liter. Tandon tersebut ditempatkan di lima titik lokasi untuk memudahkan warga mengambil air bersih," jelas Rangga.

Selain tandon yang sudah ada di Gili Meno, pihaknya juga menambahkan lima tandon dengan kapasitas masing-masing 5000 liter, disesuaikan dengan kapasitas perahu yang digunakan untuk mengangkut air.

Secara teknis, kebutuhan air bersih warga diasumsikan per jiwa mendapatkan 60 liter per hari. Namun, air bersih untuk pengusaha hotel tidak disiapkan, melainkan mereka bisa mengambil air secara mandiri dari beberapa lokasi jaringan pipa PDAM, salah satunya di Muara Putat.

"Jika dihitung, total jiwa di Meno sekitar 900 jiwa. Maka kebutuhan untuk mencuci, mandi, maupun memasak bisa tercukupi setiap hari. Sedangkan perusahaan seperti hotel dan restoran bisa mengambil air bersih gratis dari jaringan pipa PDAM di daratan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Gili Meno, Masrun, mengungkapkan bahwa warga sementara ini memanfaatkan air galon untuk memenuhi kebutuhan hidup pasca krisis air bersih. 

"Meski mahal, suka tidak suka kita harus beli air galon. Namun kasihan yang tidak kebagian," ucapnya.

Masrun menambahkan, bantuan pendistribusian air dari Pemda sedikit membantu warga yang tidak kebagian air galon. Namun, bantuan ini bersifat sementara atau jangka pendek. Pemda akan mendistribusikan selama 50 hari ke depan, setelah itu warga belum mengetahui langkah selanjutnya.

"Masyarakat intinya tetap menginginkan solusi Pemda menggunakan sistem pipa bawah laut. Untuk bekerjasama dengan perusahaan TCN, warga masih tetap menolaknya," tandasnya. (Ten*)


 


0 Komentar





Type and hit Enter to search

Close