Breaking News

Warga Gili Indah Bersatu : Tuntut Pemda KLU Tangani Krisis Air Bersih di Gili Meno dan Limbah di Gili Trawangan

Warga Gili indah bersatu saat melakukan aksi damai di depan kantor DPRD KLU


LOMBOK UTARA penantb.com - Ratusan masyarakat Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati, Senin (03/06/2024).

Kedatangan masyarakat tersebut menuntut agar pemerintah memutus kerjasama dengan PT. Tiara Citra Nirwana (TCN), sebab masyarakat menduga Perusahaan penyuplai air bersih di Gili Trawangan tersebut karena merusak lingkungan akibat kebocoran pipa limbah. 

Nasrun, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi damai, menyatakan bahwa tuntutan utama mereka adalah agar pemda KLU, segera menghidupkan pasokan air di Gili Meno. 

Selain itu, mereka meminta pemerintah daerah untuk menangani masalah limbah yang dihasilkan oleh PT. TCN di Gili Trawangan.

"Tuntutan kami kepada pemerintah daerah, yang pertama untuk menghidupkan air di Gili Meno, kemudian bagaimana di prosesnya PT TCN, karena kita tidak menutup mata dengan limbah yang terjadi di Gili Trawangan," ujarnya

Nasrun, berterima kasih kepada Pemda dalam hal ini, sekda Lombok Utara yang sudah menerima mereka, dan memberikan solusi kepada warga, guna penyelesaian masalah air di Gili Meno.

"Pak Sekda menerima kami dengan baik dan berjanji akan bersurat kepada PT. BAL dan PT.GNE untuk segera menghidupkan kembali pasokan air di Gili Meno," ujar Nasrun. 

"Kami tidak ingin PT. TCN yang mengakuisisi, tetapi bagaimana pemerintah daerah yang mengakuisisi perusahaan tersebut." Tambahnya.

Dikatakannya, terkait permasalahan limbah yang dihasilkan oleh PT. TCN di Gili Trawangan, warga diminta untuk bersurat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Lingkungan Provinsi. 

"Warga masyarakat diminta bersurat, ke Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kepala Dinas Lingkungan Provinsi, terkait penanganan limbah produksi PT. TCN di Gili Trawangan," terang Nasrun.

Nasrun juga menyampaikan rasa syukur atas rencana pengaktifan kembali pasokan air di Gili Meno oleh PT. GNE dan PT BAL, karena tidak ada indikasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan tersebut. 

"Alhamdulillah, kami bersyukur karena dilihat dari kasat mata, kami tidak pernah melihat dampak dari perusahaan ini," ucap Nasrun.

Dia berharap pemda KLU yang akan mengakuisisi perusahaan tersebut, terutama jika ada masalah hukum yang terkait. 

"Menurut informasi, masalah utamanya berada di Gili Trawangan, bukan di Gili Meno. Makanya pemerintah daerah mau mengakuisisi yang ada di Gili Meno. Besar harapan kami, ini menjadi solusi jangka panjang, tanpa ada permasalahan seperti ini," harap Nasrun.

Namun, Nasrun menegaskan bahwa jika tidak ada jawaban pasti dalam satu minggu, mereka akan turun lagi dengan massa yang lebih besar.

"Akan tetapi, jika tidak ada jawaban yang pasti, satu Minggu kami akan turun lagi dengan masa yang lebih besar," tendasnya.

Sekda KLU, Anding Duwi Cahyadi, yang menerima para pengunjuk rasa, menyatakan bahwa berdasarkan hasil diskusi, ada dua kesimpulan yang diambil. 

"Pertama, kami mendukung surat yang diberikan oleh lembaga yang menyampaikan aspirasi terkait aktivitas PT. TCN di Gili Trawangan. Kedua, pemerintah daerah akan segera bersurat kepada PT. GNE dan PT. BAL untuk melaksanakan pelayanan air bersih pada hari ini," kata Anding.

Anding juga menyatakan akan melaporkan hasil diskusi ini kepada Bupati dan mengutus Kabag Pemerintahan untuk segera membuat surat tersebut.

"Tadi, kebetulan saya bersama kepala bagian pemerintahan, nanti saya akan suruh langsung membutakan surat," tutup Anding. (Ais*)




0 Komentar






Type and hit Enter to search

Close