Breaking News

Peringatan Dharmasanti Trisuci Waisak 2568 BE di Lombok Utara Membangun Kerukunan dan Keharmonisan

 

Peringatan Dharmasanti Trisuci Waisak 2568 BE di Lombok Utara membangun kerukunan dan keharmonisan 

LOMBOK UTARA, penantb.com – Peringatan Trisuci Waisak 2568 BE pada tahun 2024 dilaksanakan serentak di berbagai Vihara pada Kamis, 23 Mei 2024 kemarin. Kegiatan ini memperingati tiga peristiwa suci dalam sejarah kehidupan Guru Agung Buddha Gotama, yakni kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan kemangkatan akhir, yang terjadi bersamaan pada hari purnama raya di bulan Waisak.

Momen Waisak tahun ini di Lombok Utara juga dimeriahkan dengan Perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak yang diadakan di lapangan Tiok Tata Tunak, desa Tanjung pada Minggu (30/06/2024). 

Perayaan ini dihadiri berbagai pihak dari pemerintah dan masyarakat, dan bertujuan untuk memantapkan kerukunan beragama, menjalin silaturahmi, mempererat persaudaraan umat Buddhis, serta memperteguh sikap perilaku dan cara pandang kehidupan beragama yang moderat.

Ketua Panitia Dharmasanti Waisak, Sutranto, melaporkan bahwa Peringatan Trisuci Waisak 2568 BE Tahun 2024 ini dilaksanakan secara serentak di masing-masing Vihara pada Kamis, 23 Mei 2024, sekitar satu bulan yang lalu. 

"Dikarenakan masih dalam momen Waisak, umat Buddha di KLU mengadakan Dharmasanti dengan menghadirkan pemerintah, tokoh masyarakat, dan umat Buddha," tuturnya.

Adapun tujuan diselenggarakan Dharmasanti Waisak adalah untuk memantapkan kerukunan umat beragama dan menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama, serta memperteguh sikap perilaku dan cara pandang beragama yang moderat. 

"Pada Dharmasanti tahun ini diikuti oleh lebih dari 4.000 umat Buddha, tidak hanya dari KLU saja melainkan juga dari Kota Mataram dan Lombok Barat," tambahnya.

Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa umat beragama di Lombok Utara selalu hidup rukun dan berdampingan satu dengan yang lainnya, tanpa pernah terjadi perselisihan antar umat beragama di KLU. 

"Dalam perayaan Dharmasanti, kedua aliran umat Buddha yakni Theravada dan Mahayana kompak hadir, hal ini menjadi pemicu semangat umat Buddha di KLU," ujarnya.

Di usia yang ke-16 tahun, sudah banyak upaya dan pembangunan dilakukan oleh Pemerintah Daerah, namun masih ada persoalan dan tantangan yang menjadi perhatian seperti kemiskinan, stunting, dan daerah tertinggal. 

"Beberapa persoalan ini bisa kita tuntaskan dengan kompak bersatu, sehingga kemajuan daerah dapat terwujud dan bisa mensejajarkan diri dengan daerah lain di Provinsi NTB," tandasnya.

Dihadapan para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Bupati Djohan juga menyampaikan harapannya agar dengan banyaknya umat Buddha di KLU, terbentuk Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha di Kantor Kementerian Agama KLU, untuk memudahkan pelayanan bagi umat Buddha di KLU.

Negara menghormati keberadaan semua agama termasuk di Lombok Utara, sebagai negara dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang menekankan persatuan di tengah perbedaan. Dengan semangat kebersamaan, selangkah demi selangkah KLU bisa mensejajarkan diri dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi NTB. 

"Selamat merayakan Dharmasanti Waisak bagi seluruh umat Buddha di Kabupaten Lombok Utara," tutupnya.(Red*)




0 Komentar





Type and hit Enter to search

Close