Foto// ketua DPRD KLU Artadi S.sos, saat di wawancara media. |
LOMBOK UTARA penantb.com - PT, TCN tetap bersikukuh untuk tidak membuka kembali distribusi air di Gili Trawangan meski telah ada surat permintaan resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan DPRD Lombok Utara.
Kondisi ini telah memaksa Pemerintah Daerah untuk segera mencari solusi guna menyelesaikan permasalahan air yang semakin mendesak di pulau ini.
Ketua DPRD Lombok Utara, Artadi, secara tegas meminta agar Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu, segera turun tangan untuk menangani masalah ini dengan serius.
Artadi menyampaikan bahwa meskipun Direktur PT TCN menyatakan bersedia membuka kembali distribusi air, hal tersebut diikuti dengan syarat adanya tanda tangan dari semua pihak terkait, termasuk masyarakat Gili Meno.
"Sudah ada surat permintaan yang kami kirim ke PT TCN, namun mereka tetap menolak untuk membuka distribusi air," kata Artadi saat ditemui media penantb.com di kantornya pada Selasa (25/06/2024).
Menurut Artadi, rapat sebelumnya dengan tokoh masyarakat dan kepala desa Gili Meno belum menghasilkan kesepakatan karena kepala desa masih enggan untuk menandatangani persetujuan tersebut, khawatir akan adanya tuntutan dari masyarakat.
"Sehingga untuk meyakinkan masyarakat Gili Meno kita minta bupati turun," terang Artadi
Artadi juga mengusulkan agar seluruh pihak terkait, termasuk Prokopimda, DPRD, Bupati, dan Kepolisian, turut turun tangan bersama guna meyakinkan masyarakat Gili Meno.
"Ayo kita sama-sama yang turun, kalau kita turun, bila perlu prokopimda turun, DPRD turun, bupati turun, kepolisian turun, ayo kita sama-sama untuk meyakinkan masyarakat di Gili Meno," tegas Artadi.
Selain itu, Artadi juga menegaskan bahwa Gili Meno harus mendapatkan hak yang sama seperti dua pulau lainnya, yakni Gili Trawangan dan Gili Air, dalam hal distribusi air bersih. Ia memastikan agar tidak terjadi krisis air di Gili Meno saat distribusi air di Gili Trawangan dibuka kembali.
"Masyarakat Gili Meno harus mendapatkan hak yang sama seperti dua pulau lainnya. Jika masyarakat bersedia menandatangani, Pemda harus memiliki rencana untuk mengatasi krisis air di Gili Meno," jelasnya
"Jangan sampai ketika air di Gili Trawangan dibuka, Gili Meno malah mengalami krisis air bersih lagi, jangan sampai itu terjadi. Kita berharap semua pulau tidak mengalami krisis air." Tegasnya.
Disisi lain kata Artadi, seorang pengusaha di Gili Trawangan telah menghubunginya mengatakan, akan mengambil langkah untuk memulangkan wisatawan dan menghentikan penerimaan wisatawan baru karena khawatir akan komplain akibat ketidakadaan air bersih di Gili Trawangan.
"Saya khawatir dengan kondisi yang ada. Tadi pagi, saya dihubungi oleh para pengusaha di Gili Trawangan. Mereka bahkan telah memasang spanduk untuk memulangkan wisatawan dan menolak menerima wisatawan baru karena takut menerima komplain terkait kondisi air di Gili Trawangan," ungkap Artadi.
"Oleh karena itu, kami meminta Bupati untuk segera mengambil sikap tegas. Apa pun langkah yang diambil di Gili Meno, kami berharap bupati turun tangan langsung untuk mengatasi masalah ini," tutupnya
Pemda KLU, dan Direktur PT TCN hingga berita ini di turunkan belum bisa di mintai keterangan. (Red*)
0 Komentar