Breaking News

Siaga Corona, Kediri Lombok Barat Berlakukan Jam Malam


Lombok Barat – Penyebaran virus Corona atau Covid 19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat telah membuat warga Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah ada yang positif terjangkit. Kenyataan itu sangat meresahkan warga beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan dua daerah tersebut. Pemerintah Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat yang berada berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok Tengah merasakan keresahan warga tersebut, terutama dengan letak strategis Desa Kediri dan Desa Kediri Selatan sebagai perlintasan dari Kota Mataram ke Kabupaten Lombok Tengah atau sebaliknya.

“Letak kita yang strategis dan aktivitas Pasar Kediri yang ramai dengan pedagang dari berbagai wilayah, cukup meresahkan dan membuat kita harus siaga,” ujar Camat Kediri Hermansyah saat ditemui usai sosialisasi memastikan pemberlakuan jam malam di wilayahnya di Desa Kediri, Sabtu (4/4/2020).

Hermansyah bersama jajaran Polsek Kediri dan Pemerintah Desa Kediri dan Desa Kediri Selatan malam tadi (Sabtu, 4/4/2020) melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang yang berjualan di DEsa Kediri sepanjang jalur menuju Kota Praya Lombok Tengah dan Lembar.

“Mereka kita minta mentaati edaran yang kita buat untuk menutup jualan mereka sebelum jam sepuluh malam,” papar Hermansyah sambil menjelaskan juga agar warung makan hanya melayani makanan yang dibungkus agar tidak makan di tempat yang menimbulkan kerumunan orang.

Di samping meminta kepada para pedagang, bersama jajaran Polsek Kediri, pihaknya mensosialisasikan jam malam tersebut kepada seluruh kendaraan yang lewat di jalur yang vital milik Provinsi tersebut.

“Kita tanya para sopirnya, apa keperluannya ke Kota Mataram atau Ke Lombok Tengah. Kalau tidak penting, kita suruh kembali,” tegas Hermansyah.
Di kesempatan yang lain, salah seorang warga Desa Kediri mengusulkan agar ada pihak Kecamatan Kediri memberikan perlakuan khusus untuk Pasar Kediri, terutama di Hari Jum’at.

“Banyak pedagang ini berasal dari Lombok Timur. Contoh pedagang beras yang banyak dari Aik Mel. Kalau hari Jum’at, jam tiga malam mereka sudah standby jualan di pasar. Itu kenapa mushalla dekat pasar kami tutup tidak dijadikan tempat shalat subuh oleh mereka setelah Corona ini,” ujar warga tersebut meminta pasar ditutup dari para pedagang luar.

Menimpali hal tersebut, pihaknya aku Hermansyah telah membentuk dan meminta Satgas Pasar segera mulai bekerja mensosialisasikan hal tersebut. Bisa jadi, kata dia, pihaknya akan melakukakan pembatasan jumlah pedagang terutama yang berasal dari luar Lombok Barat yang daerahnya sudah masuk zona merah.(red)

0 Komentar





Type and hit Enter to search

Close