Matanusra.com | Mataram - Masa pemerintahan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah sudah berjalan hampir satu tahun. Sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, pada 19 September 2018, pasangan yang dikenal Zul-Rohmi mendapat tugas berat. Pasalnya, NTB kala itu sedang mengalami bencana gempa bumi. Tak heran jika program rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa menjadi fokus utama Zul-Rohmi.
Untuk itu, Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram akan menggelar diskusi publik bertajuk "Kilas Balik Satu Tahun Zul-Rohmi" di De-Lima Cafe, Jalan Bung Karno, Kota Mataram, NTB, pada Kamis (19/9).
Inisiator "Kilas Balik Satu Tahun Zul-Rohmi" Budi Wawan mengatakan diskusi ini akan dihadiri lintas elemen, mulai dari pemerintah, politisi, aktivis, pengusaha, jurnalis, aktivis mahasiswa dan pemuda, tokoh masyarakat, dan profesional.
"Persoalan di NTB adalah perhatian kita bersama semua lapisan masyarakat, lintas kepentingan, suku, agama, dan golongan," tandas Budi Wawan, Senin ( 16/9)
Inisiator lainnya, Muhammad Fihirudin, menilai substansi diskusi akan mengkritisi sejumlah program pemerintahan Zul-Rohmi selama setahun menjabat. Fihir menilai, evaluasi dari eksternal dalam bentuk diskusi publik sangat penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan terbuka.
"Hasil diskusi diharapkan memberikan masukan tentang program-program yang sedang dan akan dilakukan Zul-Rohmi," ujar Fihir
Selanjutnya Direktur M16 Mataram Bambang Mei Finarwanto atau yang akrab disapa Didu mengatakan kinerja pemimpin menjadi titik sentral maju-mundurnya daerah yang dipimpin.
"Ia dituntut untuk menginspirasi, menggerakan, dan memobilisasi sehingga dapat berjalan bersama mencapai tujuan," kata didu
Kepemimpinan, menurut filsuf Wiliam James, lanjut Didu, tak lepas dari aras pemikiran dan tindakan, di mana visi harus sejalan dengan aksi.
"Gagasan mesti sebanding lurus dengan kebijakan, di sinilah kepemimpinan Zul-Rohmi diuji," pungkasnya
Diskusi yang dimoderatori Hasan Masat, rencananya menghadirkan sejumlah narasumber seperti anggota DPRD NTB dari Fraksi PDIP Ruslan Turmuzy, Wakil Ketua DPRD NTB dari Fraksi Gerindra Mori Hanafi, Nurdin Ranggabarani Politisi PPP, Aktivis Prodem Wahidjan, Ketua DPD REI NTB Heri Susanto, Karo Humas Pemprov NTB Najamuddin Ami, dan Akademi Unram yang juga staf khusus Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Lalu Syaifudin yang akrab dipanggil Gayep .
Sementara itu Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 merupakan organisasi Nirlaba , digagas dan didirikan oleh mantan Jurnalis Majalah Tempo era dekade 80-an , Muchlis Dj. Tolomundu pada tanggal 4 Oktober 2012 Silam. Selain pernah menjadi jurnalis majalah Tempo, Muchlis Dj. Tolomundu merupakan salah dewan pendiri *Setara Institute* yang dipimpin oleh Hendardi yang juga mantan aktivis YLBHI .(MN/rd)
0 Komentar