Matanusra.com | Mataram - Warga masyarakat Lombok Provinsi NTB khususnya warga suku sasak mengaku bangga dan berterimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah menggunakan pakaian adat sasak saat pembacaan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD-DPR pada Jumat (16/8).
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Sasak-NTB dalam menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD-DPR pada jumat kemarin. Menurut Jokowi, dia mengenakan pakaian adat Sasak untuk memperlihatkan semangat pendiri bangsa mengenai keindonesiaan. "Saya mengajak kembali kepada semangat pendiri bangsa. Bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta, bukan hanya Jawa. Indonesia adalah seluruh pelosok Tanah Air," ucap Jokowi.
Penggunaan pakaian adat Sasak ini mendapat apresiasi dari warga Lombok.
Apresiasi disampaikan oleh pimpinan tertinggi Dewan Sasak Muda Bersatu (Desak Datu) H. Lalu Winengan. Ia menyebut Jokowi orang yang rendah hati dan berjiwa besar." Maaf saya bicara politik. Di NTB Pak Jokowi kalah telak, tapi beliau tidak mengingat-ingat itu. Sekarang beliau mengenakan pakaian khas Sasak. Kita bangga karena baju khas sasak dipakai orang nomor di negara Indonesia," ungkapnya.
Menurut Winengan. Ada banyak hal yang bisa diambil pelajaran dari penggunaan pakaian adat Sasak oleh Presiden ini. Pertama, ini menunjukkan semangat keberagaman Indonesia. NTB, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, tidak boleh dianaktirikan oleh pemerintah pusat. Pembangunan harus adil dan merata.
Kedua, ini menumbuhkan kepercayaan diri warga Sasak untuk bisa bersaing secara sehat dengan anak bangsa lainnya dalam bingkai kesatuan. "Anak-anak muda Sasak Lombok harus punya visi yang besar. Mereka harus tampil di ruang-ruang pengabdian di negara ini," ungkap Winengan.
Tidak hanya didunia nyata, media sosial, netizen yang asli warga masyarakat lombok mengekspresikan kebahagiaan mereka karena Presiden bersedia mengenakan pakaian adat Sasak ini." Pertama dalam sejarah Presiden menggunakan pakaian khas kami. Terima kasih atas penghormatan ini," ungkap Mukhlis,(MN/Tr)
0 Komentar