Matanusra.com | Lombok Timur - Situasi suhu politik belum juga reda pasca pelaksanaan Pemilu serentak 2019. Hal ini dikarenakan dua pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pilpres masing-masing terus saling menuding, bahkan merembet kesemua lini tatanan berbangsa dan bernegara kita, ditambah munculnya stetman-stetman akan ada gerakan “People Power”, dan maraknya di media sosial berita yang terus mempertentangkan bahkan membelah kehidupan masyarakat kita, ada 01 dan 02 terus saja bermunculan, meme nyinyir saling menuduh dan tebaran berita yang belum jelas asalnya terus semakin meningkatkan situasi dibawah, para elit seharusnya ikut andil meredam tensi pertentangan ini pasca pelaksanaan Pemilu 2019, dengan menyerukan kembali kepada 03 Persatuan Indonesia, Persatuan Nasional. Tidak ada lagi kubu 01 dan kubu 02.
Melihat situasi yang memperihatinkan itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lombok Timur, melalui Pengurus Komisariat PMII Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan Pancor (PK PMII IAIH NW Pancor), Lombok Timur menggelar “Saresehan Hari Kebangkitan Nasional (Hartiknas) Pasca Pemilu 2019” di laksanakan pada Senin, 20 Mei 2019 di Gedung Pemuda dan Mahasiswa Lombok Timur. Kegiatan tersebut rencana akan mengangkat tema “Seruan Rekonsiliasi Nasional Pasca Pemilu dan Jaga Kantibmas serta Waspada Berita Hoax Sebagai Ancaman Kemanan Nasional dan Disentegrasi Bangsa”.
Melihat kondisi kehidupan berbangsa kita yang masih terbelah menjadi kubu-kubuan, 01 dan 02, padahal Pemilu 2019 sudah dilaksanakan,
PC PMII Lotim mewakili ketua umum, Ketua II Eksternal PMII Cabang Lombok Timur, Ali Satriadi mengatakan Pemilu serentak 2019 merupakan salah satu momen krusial dalam perjalanan bangsa mencari pemimpin, kami perihatin dan sedih melihat kondisi masyarakat dibawah masih terbelah dan berkubu-kubuan, padahal Pemilu sudah selesai, tinggal kita bersabar menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).
Ia berharap semua peserta pemilu dapat menahan diri untuk tidak berbuat dan melakukan hal-hal yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Benar kami dari sahabat-sahabat PMII Lotim, melalui Kom PMII IAI Hamzanwadi NW Pancor Melaksanakan Saresehan Hari Kebangkitan Nasional Pasca Pemilu 2019 pada tanggal 20 Mei ini, di akhir acara ada deklarasi kami menyerukan semua pihak tidak ada lagi kubu 01 dan 02, yang ada hanya 03 yakni Persatuan Indonesia, sebagaimana yang tertuang dalam Sila 3 Dasar negara kita, Pancasila”, Paparnya Ali Satriadi (20/05/19)
Lanjut ahmat munawir tojali mengatakan bahwa acara tersebut dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Kabupaten Lombok Timur, yakni Bupati lombok timur dihadiri oleh perwakilan dari kesbangpoldagri Kapolres diwakilo oleh kasat bimnas Dandim 1615 diwakili oleh basiter dandim 1615, Bawaslu kabupaten lombok timur. Serta selain dari unsur Forkominda kami juga mengundang unsur Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), OKP, dan Pers.
“Ya, kami undang semua unsur Forkominda, OKP-OKP, Ormas seperti NU, NW, HMI, LMD, FMN, Pemuda NW, Pemuda Muhammdiyah, IPNU, Karang Taruna dan simpul-simpul organisasi kemsyarakatan untuk sama-sama kita hadiri dan menyerukan segera rekonsiliasi nasional, melawan berita hoaks yang terus menjadi racun dalam kehidupan berbangsa kita” tambahnya.
Dilain pihak, kordinator acara ahmat munawir mengatakan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei ini agar di jadikan titik balik dan momentum pasca perhelatan pesta demokrasi terbesar di Indonesia, untuk tetap berkomitmen menjaga nilai persatuan dan kesatuan. Sebab, perbedaan pilihan telah membuat masyarakat selama ini terpecah belah.
‘’Siapapun nantinya yang terpilih memimpin negara ini, haruslah kita hormati. Sebab, mereka semua adalah putra terbaik bangsa. Mari sama-sama kita jaga persatuan dan kesatuan, ayok kembali ke sila ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia. Ungkapnya.(rd)
0 Komentar